oleh

JOB PPEJ Memanfaatkan Gas Buang di Lapangan Mudi

kotatuban.com – Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) kembali melakukan upaya meningkatkan pendapatan dengan mengejar target zero gas flare di fasilitas Central Processing Area (CPA) untuk produksi gas yang berasal dari Lapangan Mudi dan Sukowati, Blok Tuban.
Pada tahap awal ini, dari sisa gas flare di Lapangan Mudi dan Sukowati yang besarnya sekitar 3 – 4 MMscfd (juta kaki kubik per hari), sudah bisa dikurangi 0,8 MMscfd dari lapangan Mudi. Gas sebesar 0,8 MMscfd itu kini digunakan sebagai tambahan pasokan gas (feed gas) ke PT Gasuma, selaku pembeli gas buang.
Setelah JOB PPEJ bisa memodifikasi dan memasang pipa penghubung (jumper line) disalah satu fasilitas pemrosesan gas yaitu dari separator PV-9700 (Mudi) ke gas scrubber PV-3700 yang sudah diturunkan tekanannya untuk disesuaikan dengan tekanan separator tanpa berdampak kepada suplai gas yang selama ini berlangsung di CPA Mudi.
”Setelah yang 0,8 MMscfd bisa diserap PT Gasuma, gas ikutan yang terproduksi (associated gas) dari lapangan mudi  sudah tidak ada yang dibakar (flare) lagi. Selanjutnya, JOB PPEJ bekerjasama dengan PT Gasuma akan melakukan modifikasi dan inovasi lagi agar gas buang yang masih tersisa sekitar 2 MMscfd bisa menjadi zero sebagai bagian dari target pencapaian PROPER Hijau tahun 2017 ini,” kata General Manager JOB PPEJ Akbarsyah.
Akbarsyah mengakui tidak mudah untuk mencapai zero gas flare. Problem utamanya  sisa gas buang yang kini ada punya tekanan sangat rendah, yakni sekitar 2 Psi. Gas buang yang ada itu adalah sisa gas yang dimanfaatkan JOB PPEJ berasal dari gas yang diproses melalui Sulphur Recovery Unit (SRU) guna mendapat gas kering bersih (dry gas) untuk bahan bakar generator pembangkit listrik internal.
”Kita butuh kompresor yang mampu memproses gas buang yang tekanannya tinggal sekitar 2 Psi untuk kemudian menaikkan tekanannya menjadi sekitar 65 Psi agar bisa diserap oleh Gasuma. Secara teoritis hal itu bisa dilakukan dengan penyediaan kompresor yang tepat, tetapi berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap fasilitas SRU karena ada efek vakum atau hisap dari kompresor. Problem teknis ini yang sekarang sedang kami diskusikan bersama dengan tim teknis dari Gasuma,” katanya.
Menurutnya, ada empat keuntungan dan manfaat yang akan diperoleh JOB PPEJ jika program mencapai zero gas flare ini sukses dilakukan. Pertama, kondisi lingkungan dan masyarakat di sekitar lokasi CPA Mudi akan menjadi lebih baik lagi. Kedua, bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari penjualan gas sisa bertekanan rendah itu. Ketiga, tidak perlu mengeluarkan anggaran terlalu besar karena PT Gasuma bersedia menyediakan fasilitas tambahan yang diperlukan seperti kompresor yang dibutuhkan atas biaya mereka. Keempat, meningkatkan kontribusi JOB PPEJ dalam mendukung ketersediaan energi nasional melalui CNG yang dibutuhkan oleh industri di Jawa Timur yang belum terlayani jaringan gas.
”Kegiatan ini merupakan bagian dari spirit yang ditanamkan oleh Manajemen Pertamina Hulu Energi (PHE) agar kami sebagai anak perusahaan terus meningkatkan kinerja melalui inovasi berkelanjutan atau Continuous Improvement Program,” pungkasnya. (duc)