kotatuban.com – Belasan warga Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, mendatangi pendopo Kabupaten Tuban yang menjadi kediaman Bupati Tuban, Fathul Huda, Kamis (08/05).
Kedatangan mereka berniat untuk mengadukan kasus perselingkuhan antara dua Kades di Tuban. yaitu Kepala Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Nur Indayani, dan juga Kades Kedungrejo, Kecamatan Kerek, Sugiyono. Kedua Kades ini, diketahui tertangkap basah tengah berduaan di dalam salah satu kamar hotel Purnama, Jalan Tuban-Semarang, Rabu (07/05) siang kemarin.
Belasan warga Desa Sawir tersebut awalnya mendatangi kantor Pemkab Tuban. Sedianya mereka ingin menemui wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein. Tetapi Wabup tidak bisa ditemui karena sedang mendampingi perjalanan Dinas Bupati Tuban, Fathul Huda ke Surabaya.
”Pak Bupati dan Pak Wabub sekarang tidak ada ditempat, beliau berdua sedang berada rapat di Surabaya,” kata Syamsul, salah satu staff Bupati Tuban kepada warga dan sejumlah wartawan di Pendopo Tuban.
Nur Mujiono (50), salah satu warga Sawir mengatakan, kalau kedua Kades, termasuk Kades Sawir, telah terbukti melakukan perbuatan asusila. Dengan ditangkapnya pasangan tanpa ikatan nikah tersebut di salah satu kamar hotel Purnama. Sehingga, kedua Kades tersebut sudah tidak layak lagi menjadi pemimpin.
”Kita ingin mengadukan kasus ini ke Bupati Tuban, dan kami akan memohon agar Kades kami dicopot dari jabatannya, kami tidak ingin dipimpin orang seperti itu,” kata Nur Mujiono.
Kemudian sejumlah warga tersebut menuju Kantor Inspektorat Tuban, warga ditemui Inspektur Pembantu Wilayah Kerek-Tambakboyo (Irban Wilayah Dua), Dwi Astuti Ningsih, yang menyarankan kepada warga untuk mengadakan musyawarah terlebih dahulu melalui mekanisme Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Setelah musyawarah BPD, baru kemudian BPD membuat laporan secara tertulis kepada Bupati Tuban dengan tembusan langsung ke kantor inspektorat Tuban. ”Setelah ada disposisi dari Bupati baru kita bisa menangani masalah ini,” jelas Dwi Astuti Ningsih ketika berada di Kantor Inspektorat Tuban. (duc)
