oleh

Hingga Saat Ini Kang Warih Unggul Di Berbagai Poling dan Dukungan

TUBAN – Pilkada Tuban 2020 tinggal menghitung bulan. Dalam menyambut perhelatan pesta demokrasi tersebut, muncul sejumlah nama di depan publik. Salah satu nama yang patut diperhitungkan tersebut adalah Warih Satria Setiawan. Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Tuban ini mengungguli sejumlah poling yang dibuat media massa maupun masyarakat luas.

Pada dua pollingkita.com yang dibuat oleh dua golongan masyarakat yang berbeda, nama Kang Warih unggul. Pada pollingkita.com yang berjudul Siapakah Calon Bupati Tuban 2020 Dari PDI Perjuangan? Nama Warih Satria Setiawan unggul di antara tujuh nama lainnya. Total dukungannya hingga Rabu (13/2) 1.655 vote atau 38,9 persen mengungguli nama lainnya.

Pada poling media yang sama dengan judul berbeda, Kang Warih juga unggul. Pada poling berjudul Siapakah Calon Bupati Tuban 2020 dari Partai Gerindra? Dari delapan nama yang ada, nama Warih Satria Setiawan unggul dengan 1.337 suara atau 40,1 persen. Begitupula di poling yang dilakukan media massa online bloktuban.com, sementara ini Kang Warih menduduki posisi pertama diantara 20 nama calon yang ada dengan dukungan 5.204 vote.

Begitupula polling di media massa kredibel seperti Jawa Pos Radar Tuban. Dalam poling versi media koran tersebut, Kang Warih masuk menjadi 20 bupati favorit versi pembaca Jawa Pos Radar Tuban. Posisinya saat ini sudah mendapat 516 dukungan balot koran. Ini sebagai bukti bahwa Kang Warih adalah sosok yang dikagumi banyak kalangan. Baik dari kalangan millenial, maupun dari lintas generasi.

Menanggapi hal tersebut, Kang Warih mengaku bersyukur. Dia menambahkan regenerasi adalah sebuah sunatullah. Demikian pula pergantian masa dan waktu. Dalam waktu dekat, Tuban tengah bersiap-siap menyongsong pesta demokrasi yang akan menentukan kepemimpinan daerah yang secara sah dan diatur dalam konstitusi. ‘’Merupakan sebuah kehormatan bahwa nama saya masuk dalam bursa bakal calon kepala daerah yang ditampilkan di koran Radar Tuban dan polling lainnya,’’ ucap dia.

Kang Warih mengatakan politik dan demokrasi itu sejatinya adalah sebuah proses dalam menerima dan melaksanakan amanah. Sejalan dengan hal tersebut, tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) ini terus mengikuti proses penjaringan yang dilakukan oleh partai-partai politik. ‘’Dengan demikian, setiap calon yang saat ini masuk dalam bursa penjaringan sudah seharusnya untuk menyerap aspirasi dari masyarakat, di seluruh lapisan maupun kalangan,’’ kata dia.

Berbagai momentum penjaringan dan polling pilkada tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Tuban untuk menyampaikan harapan kepada sosok yang dianggap mampu memimpin Bumi Wali. Termasuk jika ada keinginan dan keluh kesah terkait pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan hal-hal lainnya. Harapannya, yang menjalankan amanah dari rakyat Tuban adalah sosok yang jujur, bersih dan istiqomah dalam membela kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. (*)