kotatuban.com – Pada Selasa, 20 Agustus 2024, Kantor Pertanahan Kabupaten Tuban menggelar rapat penting untuk menetapkan kelompok penerima Akses Reforma Agraria dalam Kegiatan Penataan Kelembagaan Tahun 2024. Rapat yang dipimpin oleh Fidelis Dako A. Prnh., M.H., Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan, ini bertujuan memperkuat pemberdayaan masyarakat di sektor agraria melalui program reforma agraria.
Dalam rapat tersebut, dua kelompok masyarakat resmi ditetapkan, yaitu kelompok Bahari I dan Bahari II. Keputusan ini dituangkan dalam Berita Acara Penetapan Kelompok Masyarakat, yang memastikan penerima manfaat akan mendapatkan akses reforma agraria untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pengelolaan lahan secara produktif.
Salah satu sorotan dalam rapat ini adalah antusiasme undangan yang tinggi, terutama dari sektor pengolahan hasil laut. Kelompok masyarakat dari Desa Bulujowo, Kecamatan Bancar, dengan produk unggulan seperti sambal cumi dan kerupuk rajungan, turut hadir di bawah naungan Bumdes Rekamina Jaya yang mengelola unit usaha UMKM. Produk-produk ini dinilai memiliki potensi ekonomi yang besar dan menunjukkan betapa pentingnya dukungan legalitas untuk pengembangan usaha lokal.
Terkait legalitas produk UMKM Desa Bulujowo, rapat juga menekankan pentingnya segera mengurus sertifikasi halal, PIRT, dan izin lainnya. Langkah ini diharapkan dapat membuka akses pemasaran yang lebih luas bagi produk-produk olahan tersebut, sekaligus memperkuat daya saing UMKM di Kabupaten Tuban.
Dengan komitmen kuat dari Kantor Pertanahan Kabupaten Tuban serta OPD/Instansi terkait, diharapkan kegiatan reforma agraria ini mampu membawa perubahan nyata bagi masyarakat, terutama dalam hal akses terhadap sumber daya dan pengelolaan lahan yang produktif.
Rapat ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan melalui reforma agraria, khususnya di sektor pengolahan hasil laut yang menjadi andalan Desa Bulujowo. (co/r)
