oleh

Kebutuhan Naik, Mahasiswa Gelar Aksi

kotatuban.com – Pada awal tahun 2017 pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla (Jokowi – JK) menaikan  harga BBM, tarif dasar listrik, dan adminitrasi mengurus surat kendaraan bermotor. Hal tersebut memicu Liga Mahasiswa Nasional Demokratik (LMND) Tuban,  melakukan aksi unjuk rasa.
Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Omek) yang identik dengan warna merah tersebut, juga menagih janji realisasi Nawacita dan Trisakti dari Pemerintah Pusat. Justru kenaikan tersebut akan memberatkan masyarakat.
”Kebijakan menaikkan harga bukan wujud dari Nawacita yang selama ini digembar-gemborkan pemerintah,” kata Koordinator Aksi, Ahmad Winarto, saat di bundaran Patung Letda Soecipto Tuban, Kamis (12/01).
Menurutnya, situasi ini menggambarkan bahwa negara sedang mengalami krisis. Untuk menutupi defisit APBN dari beban utang luar negeri yang kian membengkak. Tercatat utang luar negeri  pada akhir triwulan III / 2016 sebesar USD 325,3 miliar atau Rp 4.261 triliun.
”Padahal banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan untuk memberikan pemasukan kepada negara. Hal yang paling nyata yakni pengelolaan dan penguasaan Sumber Daya Alam (SDA) semaksimal mungkin oleh negara, dengan mengacu pasal 33 UUD 1945,” ungkapnya.
Yang disayangkan selama ini pemerintah selalu mengharapkan pemasukan negara dari sektor pajak. Hal ini jelas membuktikan bahwa pergerakan ekonomi rill tidak maksimal dijalankan oleh negara. Kondisi ini semakin menguatkan bukti, bahwa peran swastalah yang lebih menguasai sektor ekonomi rill di Indonesia. Mulai dari perdagangan, investasi, industri, dan lain-lain.
”Seharusnya negara itu tidak menaikkan kebutuhan yang memberatkan masyarakat. Harusnya sektor ekonomi rill itu harus dijalankan,” tandasnya.
Terpisah, Ketua DPRD Tuban, Miyadi, mengapresiasi aksi unjuk rasa dari LMND Tuban. Semua aspirasi akan disampaikan ke Pemerintah melalui mekanisme yang berlaku.
”Kalau sudah ada surat tuntutannya dari teman-teman, nanti biar Komisi B biar berangkat ke pusat menyampaikan tuntutan tersebut. Begitu mekanismenya,” pungkas Miyadi. (duc)