[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]
kotatuban.com– Kekeringan air bersih di beberapa wilayah Kabupaten Tuban masih terus berlanjut. Sehingga, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban masih terus melakukan droping air buat warga terdampak.
“Kita masih terus melakukan droping air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan,” kata Joko Ludiono, Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Selasa (04/09).
Selain itu, kekeringan di wilayah Tuban di prediksikan akan berakhir sampai awal bulan Nopember 2018 mendatang. Hal itu berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk wilayah Tuban.
“Menurut prediksi BMKG khusus wilayah Tuban awal musim hujan diperkirakan masuk pada awal bulan Nopember 2018. Sehingga droping air bersih masih kita lakukan sesuai dengan jadwal droping,” ungkap Joko Ludiono.
Upaya untuk mengatasi kekurangan air bersih buat warga terdampak, Pemkab Tuban setiap hari melakukan distribusi air bersih di desa-desa terdampak. Setiap hari minimal dua tangki air bersih di kirim buat warga terdampak.
“Saat ini jadwal droping air bersih buat masyarakat masuk gelombang 4. Dan kita bergilir dropingnya selain keterbatasan kendaraan dan tenaganya,” terang mantan Camat Grabagan itu.
Sebatas di ketahui, tercatat sampai saat ini ada sebanyak 28 desa terdampak kekeringan air bersih dari sembilan Kecamatan sampai dengan awal bulan September 2018 ini.
Meliputi Kecamatan Semanding ada 7 desa, Grabagan 3 desa, Kerek 2 desa, Senori 8 desa, Bangilan 2 desa, Parengan 6 desa, Jatirogo satu desa, Montong 2 desa, dan Soko ada satu desa. (rto)