kotatuban.com – Beberapa bulan terakhir ini kelangkaan pupuk subsidi untuk para petani terus terjadi. Bahkan, kelangkaan pupuk subsidi berbagai jenis terus meluas di beberapa kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Tuban, Jumat (25/04).
Jika sebelumnya kelangkaan pupuk tersebut baru terjadi dibeberapa kecamatan. Namun, untuk saat ini kelangkaan pupuk subsidi dari pemerintah tersebut sudah dialami oleh para petani di enam kecamatan di Kabupaten Tuban. Hal tersebut membuat para petani sangat resah karena kesulitan mendapatkan pupuk. Padahal, saat ini tanaman petani sudah waktunya memupuk.
Dari informasi yang berhasil dihimpun kotatuban.com, kelangkaan pupuk subsidi tersebut sudah dirasakan oleh petani di Kecamatan Soko, Rengel, Semanding, Merakurak dan Kecamatan Tuban. Sejumlah kios resmi kosong tidak memiliki stok pupuk subsidi yang biasa digunakan oleh petani.
Salah satu kios resmi yang berada di Desa Sokosari, Kecamatan Soko, tidak mendapatkan jatah pupuk bersubsidi yang saat ini sedang di cari oleh para petani. Padahal, pemilik kios dan juga para kelompok tani itu sudah mengirimkan permintaan order untuk kiosnya. ”Permintaan sudah kami kirim bulan kemarin, namun sampai sekarang ini juga belum ada pengiriman. Makanya, petani sangat kesulitan untuk mendapatkan pupuk,” ujar Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Sokosari, Santo.
Menurutnya, pihaknya selaku kelompok tani telah melakukan permintaan pupuk subsidi kepada distributor untuk kebutuhan 280 hektar tanaman padi. Dengan rincian 160 ton pupuk Urea, 84 ton pupuk SP, 84 ton ZA, 252 ton Phonska dan 420 ton pupuk Organik. ”Kalau ada yang menjual sekarang ini di toko tidak resmi, jadinya mereka menjual dengan harga eceran tertinggi sampai dengan Rp 150 per saknya. Hal ini membuat kita sangat keberatan. Padahal saat ini kita lagi butuh-butuhnya pupuk,” pungkasnya. (duc)