kotatuban.com-Kemarau basah yang terjadi tahun ini membuat ratusan hektar tanaman tembakau milik petani di Kabupaten Tuban tidak dapat tumbuh maksimal. Akibatnya, petani tembakau mengalami kerugian. Beberapakali petani terpaksa melakukan tanam sulam (tanam ulang) lantaran sebagian tembakau mati akibat guyuran hujan. Bahkan hingga bulan Agustus ini, hujan masih mengguyur wilayah Tuban, sehingga, banyak tanaman tembakau mati.
Menurut Warisan (60), petani tembakau yang ditemui kotatuban.com di lahan tembakau Desa Ngino, Kecamatan Semanding, Tuban, mengungkapkan, musim tembakau tahun ini tidak seperti musim sebelumnya. Tahun lalu bulan Juni hingga September musim panas sudah tidak hujan, sehingga petani sudah dapat melakukan panen pertama tembakau pada awal Agustus.
“Ini tanam juga terlambat, sebab hujan masih terjadi, pohon tembakau juga ada yang ditanam menyusul karena yang pertama mati, panen jadi tidak dapat dilakukan barengan,” terang Warisan, petani tembakau warga Ngino, Selasa (23/08).
Dijelaskan petani itu, dampak anomaly cuaca membuat sebagian tanaman tembakau petani di Tuban menjadi kerdil. Tidak hanya itu, ulat daun tembakau yang menyerang daun muda juga semakin banyak. Hal itu berdampak pada kualitas daun tembakau dan tak sedikit yang berlobang karena dimakan ulat.
“Karena masih ada hujan, pertumbuhan tembakau juga tidak maksimal, perkembangan ulat daun yang malah cepat saat masih ada hujan seperti ini,” katanya.
Warisam mengaku, tahun ini hasil tembakau miliknya diprediksi akan menurun, lahan seluas tiga per empat hektar miliknya yang ditanami tembakau tidak akan menghasilkan daun tembakau sebanyak tahun sebelumnya.
“Tahun lalu puluhan kwintal, sekarang ini belum tahu. Ini baru duakali dipetik, harganya juga murah, kemaren dapat dua kwintal Rp180.000,” terangnya.
Untuk diketahui, dikawasan persawahan tadah hujan Desa Ngino, Semanding, terdapat puluhan hektar lahan tembakau milik petani. Hampir sebagian besar petani mengeluh lantaran tanaman tembakau tidak tumbuh maksimal, dibeberapa titik tembakau juga masih sangat muda antaran 1,5 hingga 2 bulan. (kim)