Kemarau, Ratusan Hektar Padi Puso

Kering kerontang tak dapat air
Kering kerontang tak dapat air

kotatuban.com-Ratusan hektar tanaman padi di Kecamatan Bancar dan Soko puso (gagal panen). Kondisi itu akibat kekurangan air selama musim kemarau. Jumlah tanaman padi puso juga diprediksi akan terus meluas dan mengancam lahan pertanian lainya mengingat musim hujan yang belum ada tanda akan turun.

Para petani yang berada di daerah persawahan dengan sistem irigasi teknis, masih dapat menggunakan air irigasi, memanfaatkan pompa diesel untuk mengairi sawah mereka. Sementara, petani dengan lahan persawahan yang minim sumber air terpaksa pasrah dengan keadaan tersebut.

Data yang berhasil dihimpun kotatuban.com dari Dinas Pertanian Kabupaten Tuban, menyebutkan, lahan pertanian berupa tanaman padi puso di Kecamatan Soko dengan luas lahan 425 hektar, kemudian Kecamatan Bancar dengan luas 44 hektar.

“Total tanaman padi puso didua kecamatan tersebut mencapai 481 hektar. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah mengingat musim kemarau yang sepertinya masih cukup panjang,” terang Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Tuban, Suparno.

Suparno menambahkan,  luas halan persawahan di Kabupaten Tuban, kurang lebih mencapai 56.375 hektar. Saat musim kemarau hampir sebagian besar sawah tidak dapat ditanami padi kecuali daerah dengan sistem irigasi yang cukup baik.

“Karena sebagian adalah lahan taadah hujan, makanya saat musim kemarau seperti ini akan sulit ditami,” kata Suparno.

Disampaikan Suparno, dari luas lahan yang puso tersebut kerugian diperkirakan mencapai Rp2,8 miliar. Saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Tuban, telah berupaya menyampaikan data puso tersebut ke pemerintah pusat, untuk diajukan bantuan bagi petani yang menderita gagal panen.

“Kami telah mengusulkan bantuan ke Pemerintah Provinsi, berupa bantuan benih untuk para petani, dan juga sarana produksi ke BPD,” imbuh Suparno. (kim)

Leave A Reply

Your email address will not be published.