kotatuban.com – Kesadaran nelayan yang ada di Kabupaten Tuban untuk mengikuti asuransi masih dibilang cukup rendah. Terbukti dari data yang dimiliki Dinas Perikanan dan Pertanian Kabupaten Tuban dari 10 ribu nelayan yang memiliki kartu nelayan, baru sekitar 1.700 nelayan yang mengikuti asuransi.
”Keikut sertaan nelayan Tuban dalam berasuransi masih terbilang cukup rendah, dari 10 ribu nelayan yang memiliki kartu nelayan baru sekitar 1.700 yang berasuransi,” terang, Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Kabupaten Tuban, M. Amenan, Sabtu (30/09).
Menurutnya, keengganan nelayan mengikuti asuransi tersebut, karena mereka enggan dikatakan kalau berharap uang dari asuransi jika terjadi apa-apa saat melaut. Selain itu, para nelayan juga enggan kalau dikatakan “menggadaikan” keselamatannya demi mendapatkan keselamatannya.
”Jika ikut asuransi para nelayan itu takut jika dikatakan berharap mendapatkan uang dari asuransi,” ungkapnya.
Padahal, lanjut Amenan mengatakan manfaat asuransi nelayan sangat banyak. Selain memdapatkan asuransi jiwa, nelayan juga mendapatkan asurasi kerusakan jika sampai perahu nelayan mengalami kerusakan saat melaut, dan berbagai pelayanan lainnya.
”Untuk tahun ini asuransi nelayan gratis karena preminya dibayar oleh negara yang bersumber dari APBN. Tahun depan baru mbayar,” ungkapnya.
Menurutnya, mulai tahun depan nelayan diharuskan membayar premi Rp 175.000 pertahun. Dan jika nelayan mengalami insiden saat melaut sampai meninggal akan mendapatkan asuransi senilai Rp 200 juta.
”Karena manfaat asuransi untuk nelayan ini sangat besar. Saya berharap agar semua nelayan yang ada di Tuban mengikuti asuransi nelayan,” pungkasnya. (duc)
