kotatuban.com – Duet kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Tuban kembali terulang. Sosok panutan warga NU Tuban itu periode 2013-2018 menahkodai NU Tuban. Kini duat kedua kiai itu kembali terulang. KH Cholilurrahaman yang akrab disapa kiai Cholil dipilih anggota forum Ahlul Halil Wal Aqdi (Ahwa) yang beranggotakan lima kiai sepuh di kalangan NU Caang Tuban. Semetara KH Mustain Syukur yang biasa disapa Kiai Mustain ditetapkan secara aklamasi dalam sidang pleno pemilihan Ketua NU Cabang Tuban periode 2018-2023 dalam kofercab NU Tuban ke VII yang digear di komplek pendidikan Bumo Maarif, Manunggal Tuban.
Duet kepemimpinan dua sosok kiai NU itu sudah diprediksi sebelumnya. Jauh sebelum konfercab NU digelar, sejumah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Tuban bersepakat menduetkan kembali kedua kiai itu unuk memimin NU Tuban lima tahun kedepan.
“2019 itu kan tahun politik, sosok Kiai Cholil dan Kiai Mustain itu lah yang kita anggap mampu menjaga NU Tuban agar tidak larut dalam pusaran politik. Makanya kita sepakat menduetkan beliau agi. Kesepakatan tidak tertulis sudah kita sepakati sebulan lalu,” ujar Kiai Syukri Ghozali, Ketua MWC NU Merakurak di arena kofercab, Sabtu (25/08).
Pemilihan ketua tanfidziyah tidak berlangsung lama. Pimpinan sidang Misbahul Munir dari PW NU Jawa Timur meminta tahapan pemilihan ketua dilaksanakan. Yakni tahapan pengusulan kandidat baru kemudian pemilihan.
Tahap ini, masing-masing ketua majelis wakil cabang (MWC) atau pengurus NU di tingkat kecamatan yang mewakili pengurus ranting (tingkat desa) di bawah MWC nya mengusulkan satu nama sebagai bakal calon. Ada 20 MWC yang memiliki hak mengusulkan tersebut sebagai wakil dari 460 ranting. Setelah semua usulan masuk, pimpinan sidang kemudian membacakan nama yang diusulkan para ketua MWC tersebut. Hasilnya, 20 MWC yang mewakili 460 ranting itu bulat mengusulkan Mustain Syukur.
Karena hanya ada satu nama yang diusulkan untuk dipilih, maka pimpinan sidang kemudian meminta persetujuan peserta pleno untuk memilih Mustain Syukur. Semua peserta menyetujui, sehingga tokoh asal Montong itu ditetapkan sebagai ketu tanfidziyah. Lalu, nama Mustain itu ditawarkan pada Rais Syuriyah terpilih, dan ternyata juga diterima.
Ketua panitia konfercab Didik Purwanto menyatakan syukur dan terimakasih pada semua pihak karena konfercab berjalan dengan lancar. ‘’Alhamdulillah semua lancar. Terimakasih atas dukungan dan bantuan semua pihak,’’ katanya. (ims)