Kotatuban.com – Pemuda Muhammadiyah menilai Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjadi salah satu figur potensial yang bisa diusung sebagai kandidat kuat bakal calon Presiden Republik Indonesia tahun 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur (Jatim), Zaki Astofani, saat menghadiri acara pendidikan politik bagi kader dengan tema “Tuban dan Pemuda Negarawan dalam menyongsong Tahun 2024” bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Rabu (23/3/2022).
“Bahwa dalam kontestasi Politik Nasional, Jawa Timur memiliki salah satu figur potensial yang bisa diusung sebagai kandidat kuat bakal calon Presiden 2024, yaitu Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur saat ini,” jelas Zaki Astofani pada kegiatan yang dihadiri ratusan kader Muhammadiyah tersebut.
Wakil Sekretaris Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga PWPM Jatim ini berasalan bahwa, Khofifah dinilai berhasil memimpin Jawa Timur serta program-program selama menjabat Gubernur Jatim dinilai berhasil. “Dengan berbagai latar belakang dan prestasi yang telah dicapai, Bu Khofifah menjadi kandidat kuat calon Presiden 2024,” tambahnya.
Peluang Khofifah menuju bakal calon Presiden RI dari Jawa Timur juga diungkapkan oleh Analis dan Direktur IndoStrategy Research and Consulting, Arif Nurul Imam. Menurutnya, pada survey Pilpres 2024 ada nama-nama besar dengan elektabilitas tinggi. Jawa Timur, menjadi lumbung suara terbesar kedua, sehingga bisa menjadu penentu kemenangan.
Arif Nurul Imam menjelaskan, Khofifah secara sosok dinilai cukup menjual. Selain itu, Gubernur Jatim tersebut juga punya basis massa tradisional yang kuat, serta komunikasi politik yang bagus. “Khofifah sosok cukup menjual karena punya basis tradisional, ini nanti tinggal ekspansi dukungan keluar,” jelasnya.
Dalam forum ini, Arif Nurul Imam berpendapat kader – kader Muhammadiyah di tahun konstenstasi 2024 harus didistribusikan atau menempatkan di peran – peran politik praktis dalam bingkai negara demokratis. “Harusnya sudah mulai masuk. Karena tantangan organisasi termasuk distribusi kader tidak lagi bicara nilai ideologi saja, tapi juga bahasan praktis yang dibutuhkan dalam berpolitik,” ujarnya
Alasanya, Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu Organisasi kepemudaan yang besar di Indonesia, khususnya di Tuban, Pemuda Muhammadiyah berkewajiban untuk berdakwah dalam berbagai bidang, termasuk di bidang politik.
“Kebijakan-kebijakan dan langkah Pemerintah yang pro kepada masyarakat tidak akan mudah dilakukan jika tidak ada orang baik di dalamnya dan hal tersebut menjadi peluang Kader Pemuda Muhammadiyah untuk ambil bagian,” imbuhnya
“Pemuda Muhammadiyah harus ambil bagian sebagai agent of change menuju Indonesia emas, menyiapkan kader-kader Pemuda Negarawan yang unggul , berdaya saing serta adaptif dalam menghadapi perubahan zaman,” pungkasnya. (duc)