kotatuban.com – Camat Plumpang, Saifiudin memberikan pengawasan secara ketat komidite yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Ini program untuk membantu orang miskin. Makanya bahan pangan yang dibagikan harus sesuia standart,” tegas Saufiudin, usai menyaksikan pengepakan bahan pangan untuk KPM BPNT, Selasa (08/07/2020) di tempat kerjanya.
Ditambahkan, pihaknya ‘wanti-wanti’ stafnya yang mengawal program tersebut untuk lebih ktat dalam mengawasi bahan makan yang didistribusikan kepada KPM, utamnya beras.
“Berasnya harus standart, karena kalau berasnya bagus orang makan pasti senang kendati lauknya hnya tempe dan sambel,” ujarnya serius.
Sementara itu, pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) Kecamatan Plumpang, Ahamad Arif menjelaskan, di Kecamatan Plumpang KPM BPNT sebanyak 7000 lebih. Namun dari data tersebut hanya enam ribuan yang menndapatkan jatah bantuan. Karena ada yang doble dengan program bantuan kemiskinan lainnya maupun nomor induk kependudukannya tidak sesuai. Sehingga harus dilakukan verifikasi ulang.
“Data KPM BPNT Kecamatan Plumpang tengah diverifikasi BNI, soal jumlah pastinya kami masih menunggu hasil dari BNI,” terang Ahmad Aris.
Ditambahkan, bantuan program kemiskinan untuk warga Kecamatan Plumpang selama ini tidak ada masalah. Bahan makanan yang dikirim agen dan suplaiyer tidak pernah ditolak oleh KPM, karena kualitasnya benar-nenar terjaga.
“Kami bersama tim pengawas kecamatan juga mengawal sampai di KPM. Dan kalau terdapat beras atau bahan pangan lainnya jelek akan kami kembalikan. Alhamdulillah hingga sekarang belum kami temui kualitasnya jelek,” tambah Aris.
Sementara itu, Sufari Indriyani (55) salah satu KPM Dusun Tanggungan, Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang menyatakan setiap bulannya menerima beras 15 kg, daging ayam ½ kg, telur 1 kg dan tempe 3 biji.
“Beras yang dari pemerintah tu ya kami masak, tidak pernah kami jual. Kualitasnya juga bagus,” terang Sufari. (ims)