kotatuban.com Menindaklanjuti pengaduan warga terkait jalan tambang milik PT Semen Indonesia pabrik Tuban, omisi II DPRD Tuban melakukan sidak di area tambang pabrik semen milik pemerintah itu.
Sebelumnya warga mengeluh penutupan jalan akses tambang yang ditutup untuk kepentingan perusahaan. Padahal jalan tambang itu selama ini juga digunakan mobilitas warga sekitar pabrik.
Kunjungan anggota legislatif tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi Dua DPRD Tuban, Mashadi. Saat berada di lokasi yang diadukan warga, Mashadi menyampaikan bahwa kedatangannya bersama anggota Komisi II untuk menindaklanjuti aduan masyarakat sekaligus melakukan verifikasi lapangan secara langsung.
Lebih lanjut ia mengaku hingga saat ini belum dapat memberikan rekomendasi apapun atas persoalan perusahaan dengan warga sekitar ini. Namun, pihaknya tidak menyangkal jika Semen Indonesia sebenarnya sudah mengantongi ijin dari pihak terkait, termasuk peta lokasi yang akan ditambang sudah sesuai dengan ijin yang dikeluarkan otoritas terkait.
“Sebenarnya dari Semen Indonesia perijinannya sudah lengkap dan kami lihat di lapangan dari gambar itu juga sudah jelas,” terang Mashadi.
Selanjutnya, agar persoalan tidak berlarut larut DPRD Tuban berencana bakal mempertemukan perwakilan masyarakat dengan pihak perusahaan guna mengetahui dan menggali lebih detail lagi atas persoalan yang terjadi di jalan area tambang tersebut.
“Kami agendakan bulan ini untuk pertemuan itu, untuk waktunya kami sesuaikan dengan jadwal yang ada agar persoalan itu tidak berlarut-larut,” katanya
GM of Corporate Communication Semen Indonesia, Fardhi Sjahrul Ade menjelaskan, dalam pelaksanaan penambangan di area limestone ini Semen Indonesia telah melakukan koordinasi maupun komunikasi dengan Pemdes setempat. Adapun pelaksanaan penambangan telah dilakukan sesuai regulasi, baik dari Izin Usaha Pertambangan (IUP), maupun Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang telah kami dapatkan dari instansi yg berwenang.
Selain itu dari perusahaan juga telah menyediakan jalan pengganti untuk akses warga desa agar kepentingannya tidak terganggu,” pungkasnya.
Sementara itu sejumlah warga yang bias menggunkan jalan tambang itu berharap agar pihak perusahaan membuka kembali akses jalan yang telah ditutup. Karena jalan itu digunakan warga setiap hari.
“Kami berharap agar dibuka kembali lah. Selama ini jalan tersebut juga aman-aman saja digunakan warga,” terang Ngadimin warga sekitar pabrik.(ims)