kotatuban.com – Sebuah Pertamini atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mini milik Suli (60), warga Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan ludes terbakar, Senin (06/03) pagi. Dugaan sementara kebakaran yang menghanguskan Pertamini tersebut disebabkan konsliteng listrik.
”Beruntung api yang membakar Pertamini itu tidak sampai merembet ke pemukiman warga karena letaknya di tepi jalan,” ujar Kapolsek Parengan AKP Basir.
Insiden kebakaran tersebut berawal saat korban mengisi tangki BBM miliknya terlalu penuh hingga tumpah dan meluber. Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, selanjutnya korban mencabut kabel yang teraliri arus listrik di dalam pom bensin mini itu. Ternyata setelah kabel dicabut justru mengeluarkan percikan api sampai membakar bensin yang tumpah. Percikan tersebut kemudian menjalar ke BBM, hingga membakar seluruh tangki Pertamini.
”Kabel listerik yang terpasang dipompa itu oleh pemiliknya dicabut, dan kabel itu mengeluarkan percikan api. Percikan api itu kemudian membakar tumpahan bensin dan terjadilah kebakaran itu,” ungkapnya.
Melihat kobaran api semakin besar, korban langsung meminta bantuan tetangga untuk membantu memadamkan api. Nahas, bantuan warga untuk memadamkan api hanya menggunakan alat seadanya itu tidak mampu menjinakkan si Jago Merah.
Akhirnya seorang warga Kasimo (35), dan perangkat Desa Suciharjo, Yakur (47) langsung menghubungi Polsek terdekat. Setelah itu, pihak Polsek langsung meminta bantuan dari tim Pemadam Kebakaran (PMK) Bojonegoro yang paling dekat dengan lokasi.
”Setelah tim pemadam tiba di lokasi api baru berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian,” ungkapnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden terbakarnya Pertamini tersebut. Kerugian materiilnya diprakirakan mencapai Rp 30 juta rupiah. Mengantisipasi hal serupa, dia meminta kepada seluruh pengusaha Pertamini untuk lebih berhati-hati.
”Kerugian materiil sekitar Rp30 juta. Kita juga masih melakukan penyidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti terbakarnya Pertamini tersebut,” pungkasnya. (duc)