kotatuban.com – Bukan hanya rumah warga yang terdampak puting beliung, namun. Pemakaman umu di Desa Penidon porakporanda terkena reuntuhan p[ohon yang tumbang disapu puting beliung. Akibatnya, warga klesulitan untuk emncari letak makam leuarganya, karena batu nisan sebagai tetenger hancur tertimpa pohon.
“Nisan kakek saya hancur, saya kesulitan mencari letak pastinya kuburan kakek kami. Apalagi, juga tergenang air hujan,” ungkap Sarkam, warga Penidon, Kecamatan Plumpang, saat membersihkan reruntuhan pohon di pemakaman umum desa setempat, Jumat (26/02).
Musibah ini, juga membuat sekitar 80 rumah warga di tiga desa tersebut, rusak ringan di bagian atap dan genting yang beterbangan disapu angin. Bahkan, sekitar 70 pohon berbagai jenis dan ukuran yang ada di sepanjang jalan desa dan pekarangan rumah warga
bertumbangan. Salah satunya bahkan juga menimpa sebuah warung yang ada di sisi jalan Desa Compreng.
“Saat kejadian cuaca sedang gerimis, angin datang sangat cepat, kerusakanya yaitu pada rumah milik saudara Suwarni, dan rumah yang tertimpa pohon asam. Kejadian ini, baru pertama dan dampaknya sangat parah, pohon-pohondipinggir jalan antara Desa Compreng hingga Plumpang semua tumbang. Seperti cemara, asam, jati dan jenis lainnya di sepanjang jalan dan pekarangan masyarakat,” jelas Supracipto,
Sekretaris Desa Penidon.
Pasca kejadian. Warga dibantu petuga TNI/ Polri, kini sibuk melakukan perbaikan rumah yang rusak. Sebagian warga juga berupaya memindahkan
pohon tumbang, meski dengan peralatan seadanya, seperti gergaji dan parang.
“Kami sedang gotong royong memperbaiki rumah yang rusak, sebagian warga juga melakukan penertiban pohon yang tumbang,”tambahnya.
Belum diketahui pasti nilai kerugian akibat musibah ini. Perangkatdesa setempat masih mendata seluruh warga yang rumahnya rusak tertimpa pohon. Warga berharap ada bantuan dan penanganan secapatnya dari pemerintah setempat. Terutama, bantuan untuk perbaikan rumah yang rusak berat tertimpa pohon. (yit)
