oleh

Kurang Sosialisasi, Warga Tak Paham BPJS

Ilustrasi. Pasein miskin di rumah sakit
Ilustrasi. Pasein miskin di rumah sakit

kotatuban.com- Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait membuat program jaminan kesehatan yang ditangani Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kurang dipahami masyarakat. Sehingga, banyak warga pemegang jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) yang berobat langsung ke RSUD dr Koesma tanpa membawa rujukan dari Puskesmas. Padahal, seharusnya sebelum  berobat ke RSUD,  calon pasien seharusnya meminta rujukan lebih dulu ke Puskesmas setempat.

Pantauan di RSUD dr Koesma Tuban, Kamis (3/1), masih banyak masyarakat yang antre di loket Askes maupun Jamkesmas di rumah sakit milik pemerintah itu. Sehingga, petugas RSUD harus bekerja ekstra mengarahkan para pasien. Bahkan, tak jarang pasien harus kembali untuk periksa ke Puskesma guna mendapat rujukan dari Puskesmas.

‘’Ya, kami akui memang masih banyak masyarakat yang belum paham dengan perubahan PT Askes menjadi BPJS ini,’’ kata Direktur RSUD Dr. Koesma Tuban Zainul Arifin.

Diakui Zainul, masih banyaknya masyarakat yang belum tahu BPJS karena BPJS kurang melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik langsung maupun melalui Puskesmas masing-masing. ‘’Jika dilihat masih banyaknya masyarakat yang belum paham, ya tentu sosialisasinya kurang,’’ jelasnya.

Ditegaskan Zainul, setelah diterapkannya BPJS ini pasien harus membawa surat rujukan dari puskesmas sebelum periksa ke RSUD. Dengan diterapkannya BPJS tidak semua penyakit harus ditangani RSUD.   ‘’Jadi, dengan adanya BPJS ini, penyakit ringan cukup ditangani Puskesmas, baru setelah Puskesmas tidak sanggup dirujuk ke RSUD,’’ tambahnya.

Umi Kulsum (36), salah satu pasien yang memegang kartu Jamkesmas ini mengaku sama sekali belum mengetahui adanya BPJS.

Puskesmas sendiri juga tidak pernah memberikan sosialisasi, sehingga, warga asal Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak itu mengaku tidak pernah mengetahui BPJS.

Sementara itu, PLH kantor operasional BPJS Kabupaten Tuban Dwi Riani mengklaim sudah sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bahkan, sosialisasi sudah dilakuakan sejak wacana perubahan nama Askes menjadi BPJS satu tahun yang lalu. ‘’Sosialisasi sudah kami lakukan semaksimal mungkin, jika masih belum tahu satu dua orang itu hal yang wajar,” katanya. (ros)