oleh

Lahan Pesanggem Penyebab Kekurangan Pupuk

image

kotatuban.com-Hampir setiap tahun kekurangan pupuk menjadi agenda rutin permasalahan petani saat musim tanam. Hal itu disebabkan banyaknya lahan pertanian yang sebelumnya dibiarkan bero (kosong) ikut digarap petani saat musim penghujan karena memiliki pasokan air yang mencukupi.

Kabag Humaas Pemkab Tuban, Teguh Setyabudi mengatakan, data yang diterima dari Dinas Pertanian setempat menyebutkan, stok pupuk untuk Kabupaten Tuban sebenarnya cukup untuk lahan pertanian yang ada. Namun di lapangan banyak bermunculan lahan diluar RDKK (Rencana Devinitif Kebutuhan Kelompok) yang juga membutuhkan pupuk saat musim hujan, seperti lahan pesanggem (lahan perhutani yang digarap warga).

“Saat musim hujan banyak lahan yang sebelumnya tidak masuk RDKK ikut mengkonsumsi pupuk, ” kata Teguh Setyabudi, Rabu (24/12).

Dia menjelaskan, lahan pesanggem atau lahan perhutani yang digarap petani saat musim penghujan seperti sekarang ini, luasnya hampir 50 persen dari luas total lahan yang digarap saat musim kemarau. Itu berarti, kebutuhan pupuk bertambah. Sementara, stok pupuk yang ada disesuaikan dengan luas lahan yang masuk RDKK.

“Lahan-lahan pesanggem perhutani yang sebelumnya kosong saat musim kemarau sekarang juga digarap petani, makanya pupuk yang sebenarnya untuk lahan pertanian saja juga dikonsumsi lahan pesanggem itu,” terang Teguh.

Dismpaikan Teguh, tahun ini alokasi pupuk Kabupaten Tuban masing-masing Urea sebanyak 48.610 ton, SP sebnyak 12.063 ton, pupuk Za 7.784 ton, NPK 29.575 ton dan pupuk Organik 19.500 ton. Dari jumlah tersebut, sisa alokassi pupuk masing-masing Urea 7.664 tonn, SP 2.213 ton, ZA 2455 ton, NPK 1899 dan Organik 5.174 ton.

“Kalau yang di pupuk lahan pertanian saja, tentunya stok itu masih sangat mencukupi,” katanya. (kim).