oleh

Laka di Tuban Masih Tinggi

image
Peserta Safety Riding di Graha Sandya

kotatuban.com– Jumlah laka di Tuban masih tinggi. Namun demikian, Tuban sudah keluar dari zona hitam. Kini Tuban berada di posisi nomor 11 di Jawa Timur. Sebelumnya, posisi Tuban nomor 2 di Jatim.

” Kami akan terus berupaya menurunkan angka kecelakaan di Tuban. Salah satunya menggalang kalangan pelajar tertib dalam berkendara,” ujar Kapolres Tuban, AKBP Guruh Arif Dharmawan saat membuka Safety Riding di Graha Sandya PT Semen Gresik, Tuban, Jumat (04/12).

Hingga akhir bulan November Polres Tuban mencatat jumlah kecelakaan lalulintas hamper 900 kasus dengan 171 korban meninggal dunia, dan 1.500, lainnya luka-luka.

Sementara itu Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur yang memelopori gerakan kesadaran tertib berlalu lintas atau Jatim Peduli Keselamatan (Peka) ajak ratusan pelajar dan biker dari sejumlah komunitas motor tertib dan santun berlalulintas.

Acara yang juga didukung oleh PT Semen Indonesia tersebut para peserta diberikan materi berkaitan dengan tertib berlalulintas dan aturan berkendara sesuai undang undang lalulintas.

“Kami mengajak selain pelajar juga komunitas motor dari berbagai komunitas di kabupaten Tuban,” imbuh Kasat Lantas Polres Tuban AKP Dino Indra Setyadi.

Dijelaskan AKP Dino, Sinergi semua pihak memang dibutuhkan untuk menciptakan budaya tertib lalu lintas demi menekan jumlah kecelakaan lalulintas. Karena itu, kepolisian menggandeng semua unsur yang ada, seperti  gabungan komunitas motor, pelajar SMP dan SMA tokoh agama dan Himpunan imam dan khotib masjid (Hikmad) di Kabupaten Tuban.

“Komponen-komponen inilah yang kami harapkan bahu-membahu membangun kesadaran bersama. Jika semua muncul kesadaran kecelakan dapat diminimalisir, “ terang Dino.

Dalam kegiatan tersebut,  selain mendapatkan materi tentang tertib alulintas dan aturan berkendara dijalan raya. Peserta juga diajak menyaksikan simulasi safety riding oleh petugas lalulintas Polda Jatim.

“Ada materi yang disampaikan, kemudian kami juga mengajak peserta melihat praktek safety riding,” kata Dino.

Sementara itu, salah seorang peserta dari Ronggolawe Club King, Eko Ernawan Wahyuni mengaku, kegiatan tersebut cukup positif bagi komunitas motor, sebab mereka mendapatkan materi keselamatan dan aturan berlalulintas yang benar. (kim)