kotatuban.com– Di tengah persaingan gelobal yang semakin ketat, PT Semen Indonesia Tbk. semakin menguatkan budaya inovasi di lingkungan kerja perseroan, sebagai langkah efisiensi biaya operasional perusahaan.
Direktur Utama PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto melalui siaran persnya mengatakan, inovasi menjadi kata kunci yang akan membawa perseroan menggapai kinerja optimal ditengah persaingan industri yang kian ketat.
“Perusahaan sebesar apa pun, jika tidak berinovasi, cepat atau lambat akan mati. Inovasi adalah syarat mutlak yang harus kami tumbuh-kembangkan untuk mwujudkan Semen Indonesia sebagai world class engineering company,” kata Dwi Soetjipto.
Menurut Dwi Soetjipto, inovasi yang telah dibangun di lingkungan PT Semen Indonesia mampu menekan biaya operasional serta meningkatkan jumlah efisiensi biaya opersaional hingga Rp. 695 miliar sepanjang tahun 2013.
Angka tersebut tumbuh 8,06% dibandingkan dengan efisiensi biaya operasional tahun sebelumnya sebesar Rp. 639 miliar.
Perusahaan semen terbesar se Asia Tenggara itu membuat sebuah ajang penghargaan yang bernama Semen Indonesia Award on Innovation (SMI-AI). Ajang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2009 sebagai bentuk stimulus untuk pengembangan inovasi di lingkungan perusahaan.
Penyelenggaran SMI-AI untuk tahun ini dihelat di Kota Makassar yang telah diaksanakan beberapa waktu lalu, setelah perseroan secara resmi mengoperasikan pabrik Semen Tonasa V.
Terdapat lima kategori inovasi yang dinilai, yaitu bahan baku dan produk, teknologi dan proses produksi tambang-raw mill, teknologi dan proses produksi kiln-finish mill, kategori manajemen, dan kategori anak perusahaan serta perusahaan terafiliasi.
“Jika diakumulasikan selama ajang ini digelar sejak 2009, maka potensi penghematan biaya operasional sudah mencapai Rp. 2,57 triliun. Inovasi-inovasi yang kami lakukan adalah upaya melakukan breakthrough (terobosan) guna menekan biaya, sehingga harga jual lebih kompetitif. Berkat inovasi pula, kinerja dan profitabilitas SMI semakin tumbuh. Dalam lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan laba perusahaan per tahun mencapai 18,19 persen dan penjualan 12,56 persen,” terang Dwi Soetjipto. (kim)