kotatuban.com – Upaya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi kaum nelayan kecil di daerah terus dilakukan oleh pemerintah. Saat ini, tengah dikembangkan teknologi terapan yang mampu mendongkrak hasil tangkapan ikan bagi para nelayan skala kecil dan menengah.
Salah satu teknologi terapan yang mulai dikenalkan oleh Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) adalah Sistem Embaran Kemaritiman (SEMAR) dengan basis data satelit dan pemodelan atmosfer yang bermanfaat bagi informasi sektor kelautan.
“Sistem informasi berbasis data satelit untuk sektor kemaritiman (SEMAR) ini sangat bermanfaat dalam menggali potensi sumber daya kelautan, baik untuk meningkatkan produksi ikan tangkap maupun digunakan sebagai acuan keselamatan pelayaran. Ini yang harus kita kenalkan seluas-luasnya bagi masyarakat nelayan, khususnya di Tuban,” demikian dibeberkan Halimurrahman, Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN dalam acara Sosialisasi Kegiatan Keantariksaan di Desa Bulujowo, Kecamatan Bancar dan Desa Beji, Kecamatan Jenu, beberapa waktu lalu.
Sosialisasi yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha tersebut dihadiri 200-an orang nelayan di desa berbasis nelayan di Pantura Tuban. Dengan pengetahuan dasar sistem informasi berbasis teknologi data satelit tersebut diharapkan, nelayan Pantura Tuban bisa meningkatkan hasil produksi tangkapan ikan di laut secara signifikan.
“Wilayah laut utara Tuban ini salah satu yang punya potensi cukup besar produksi tangkapan ikannya. Selama ini para nelayan masih mengandalkan sistem informasi manual. Teknologi terapan ini sangat mudah aplikasinya, cukup menggunakan HP Android. Bapak-bapak semua tinggal klik aplikasinya, data satelit informasi tentang kelautan sudah tersedia, posisi ikan di mana, cuaca bagaimana dan mengetahui posisi kapal-kapal nelayan dengan GPS,” jelas Halimurrahman.
Ia menambahkan, penggunaan aplikasi sistem informasi berbasis data satelit untuk sektor kemaritiman ini tidak serta merta hanya melibatkan nelayan. Namun, banyak pihak juga turut berperan. Mulai dari Pemerintah Daerah (Dinas Perikanan), pihak syahbandar, BMKG dan lainnya. Penguasaan teknologi antarisa untuk kepentingan nasional seperti satelit, radar, roket dan pesawat terbang membutuhkan dukungan anggaran untuk pengembangan di masa depan.
“Potensi kemaritiman Indonesia sangat besar. Kalau tidak kita jaga, maka ancaman illegal fishing semakin besar. LAPAN berkomitmen mengembangan teknologi terapan yang benar-benar bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan NKRI menjadi poros maritim,” papar Halimurrahman.
Di kesempatan sama, DPR RI mengapresiasi apa yang sudah dicapai LAPAN dalam pengembangan teknologi satelit untuk bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat tersebut. “Artinya, teknologi yg sudah dihasilkan LAPAN bisa aplikatif,” papar Satya. (duc)