Kotatuban.com – Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) MWC NU Jenu bersama Lembaga, Banom dan Pimpinan Ranting (PR) NU Se Kecamatan Jenu, serta masyarakat menggelar doa bersama dan istighotsah sebagai wujud aksi kemanusiaan untuk Palestina. Kegiatan itu dilaksanakan di Masjid Besar Baiturrahman, Desa Beji, Kecamatan Jenu, Sabtu malam (25/11/2023).
Ketua LDNU MWC NU Jenu Moh. Burhanuddin, menyampaikan sikap mengutuk segala bentuk kekerasan yang terjadi di Gaza Palestina, dan berharap warga di Kecamatan Jenu untuk mendukung dan menyalurkan bantuan kemanusian. Doa bersama dan istighotsah ini sebagai bentuk keprihatinan yang mendalam atas kekerasan dan ketidakadilan yang terjadi selama bertahun-tahun di Palestina terutama yang terjadi di Gaza.
Gus Burhan panggilan akrab Moh. Burhanuddin, mengatakan bahwa kegiatan ini adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dan dukungan kemerdekaan rakyat Palestina. Selain itu, berharap penyelesaian perang dan proses damai yang berdasarkan pada hak azasi manusia dan menghargai antar pihak. “Beberapa hari kemarin Zionis Israel terus melakukan penyerangan kepada rakyat sipil Palestina dan sudah merenggut kurang lebih sebelas ribu warga Palestina termasuk wanita dan anak-anak,” ujarnya.
Mantan Ketua PAC GP Ansor Jenu 2016-2018 itu sangat mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada rakyat Palestina. Selain itu, menuntut kemerdekaan penuh bagi Palestina. Kepada masyarakat dihimbau untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Masyarakat juga dihimbau agar tidak terpengaruh oleh provokasi maupun disinformasi yang tersebar di media sosial yang memang sengaja dibuat oleh pihak pro Zionis.
“Selain menggelar doa bersama, kita dari beberapa hari yang lalu sudah menyebarkan edaran terkait donasi untuk rakyat Palestina. Alhamdulillah hingga hari ini terkumpul Rp. 62.329.000,- Hasil penggalangan dana akan disampaikan ke Lazisnu PC NU Tuban. Dan penggalangan dana ini masih akan terus berlanjut,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua MWC NU Jenu K. Abdullah Fathul Munif, mengajak masyarakat untuk bersyukur dijadikan penduduk Indonesia, pasalnya masyarakatnya ayem tentrem. Tetapi dengan keadaan tersebut tidak boleh terlena, sebab saudara di Palestina sedang mengalami penderitaan. Sehingga, seluruh warga nahdiyin tetap berusaha membantu baik dengan doa maupun berdonasi. Ini adalah bagian dari upaya meneruskan program PBNU agar kita memberi kemanfaatan kepada saudara di Pelestina.
“Saat ini saudara kita disana sedang terisolir, listrik dan sumber air dihancurkan Zionis Israel, kekurangan makanan dan obat-obatan. Maka dari itu, jika kita tidak menghiraukan saudara Islam di palestina, maka kita tidak termasuk golongan umatnya Rasulullah SAW. Karena Islam itu bagaikan satu tubuh, yang mana satu dengan lainnya saling menguatkan,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut Gus Munif panggilan akrab Abdullah Fathul Munif juga mengingatkan kepada seluruh imam masjid dan musholla yang ada di Jenu untuk melaksanakan himbauan PBNU terkait Qunut Nazilah supaya dilaksanakan. Selain itu, juga bisa membantu dengan donasi yang telah diawali oleh Banom NU, IPNU, IPPNU, Pagar Nusa dan Lazisnu MWCNU Jenu.
“Kita tidak bisa berjihad dengan fisik karena jarak yang jauh dari Palestina, maka jihad kita adalah dengan berdonasi. Apalah artinya uang dua ribu, lima ribu, sepuluh ribu sampai berjuta-juta kalau kita dijamin Allah masuk surga, maka itu jauh lebih utama. Keihlasan itu harus dipaksa sebab kalau tidak begitu, kapan lagi kita mau mengeluarkan bantuan untuk saudara kita di palestina. Dunia ini pasti akan kita tinggalkan. Seperti dawuhnya Sayyidina Ali, Dunia dan akhirat ini ada pelopornya. Maka mari kita jadi bagian dari pelopor untuk akhirat,” pungkasnya. (duc)