kotatuban.com – Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA, baru-baru ini merilis hasil survey yang dilakukan di tiga propinsi yakni DKI jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, dalam rangka Pilkada serentak yang digelar 27 Nopember 2024. Survey dilakukan untuk mengetahui tingkat elektabilitas, tingkat popularitas, sebaran dukungan, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku.
Untuk Jawa Timur, menurut hasil survey yang dirilis pada 30 Oktober 2024, diketahui pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak menunjukkan keunggulan yang signifikan dibanding 2 paslon lainnya. Beberapa hal berikut diyakini menjadi faktor utama mengapa Khofifah – Emil begitu dominan di panggung politik Jawa Timur, sebagai berikut :
Pertama, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Khofifah – Emil sebagai incumbent mencapai 88,1%. Ini adalah angka yang mengesankan, mengindikasikan bahwa banyak pemilih merasa puas dengan kebijakan dan program yang telah dijalankan selama masa jabatannya. “Petahana yang memiliki kinerja baik selalu memiliki peluang besar untuk kembali terpilih,” ungkap Denny JA.
Kedua, popularitas Khofifah sangat tinggi, mencapai 98%, jauh melampaui rivalnya, Tri Rismaharini, yang berada di angka 73,5%. Meskipun Risma dikenal sebagai tokoh nasional dan mantan Wali Kota Surabaya, tetapi Khofifah sepertinya lebih banyak menjangkau berbagai daerah dan beragam kalangan di Jawa Timur yang terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota.
Selanjutnya (ketiga), kekuatan mesin politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus terlihat solid di Jawa Timur. Basis pemilih partai yang mendukung pasangan ini tampak terkoordinasi dengan baik. Selain itu, dukungan dari pemilih PDIP dan PKB juga mengalir deras ke Khofifah-Emil. “Ini menjadi tantangan bagi Risma, karena dukungan pemilih PDIP justru lebih condong kepada Khofifah-Emil,” jelas sumber survei tersebut.
Keempat, dalam hal daerah pemilihan, Khofifah-Emil berhasil unggul di 12 dari 14 dapil di Jawa Timur. Hanya dua dapil yang menjadi tantangan Khofifah-Emil, yakni dapil I (Kota Surabaya) dan dapil II (Sidoarjo). Hal ini menunjukkan kekuatan dukungan kepada Khofifah – Emil cukup merata tersebar ke semua wilayah di Jawa Timur.
Faktor terakhir (kelima), adalah posisi Khofifah sebagai Ketua PP Muslimat NU diyakini berperan penting dalam menarik suara dari kalangan Nahdliyin. Dengan latar belakang ini, dukungan dari komunitas NU semakin menguatkan posisi Khofifah-Emil di pemilihan Gubernur yang dilaksanakan pada 27 Nopember 2024 mendatang. (co)
Sumber berita: https://docs.google.com/file/d/1EeQDJ8jx8WNj5kz0kAf_YMXtOCzZ5QYA/edit?filetype=mspresentation