oleh

LPG Sulit Didapat, Koperindag Pastikan Aman

kotatuban.com – Dibeberapa daerah di Kabupaten Tuban mengalami kelangkaan Liuified Petroleum Gas (LPG) ukuran 3 kilogram. Antara lain daerah yang mengalami kelangkaan bahan bakar memasak tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Merakurak, Jenu, dan Soko.

Bahkan ditingkat pengecer, harga tabung gas melon berwarna hijau ini menembus Rp19.000 hingga Rp20.000 per tabungnya. ”Beberpa hari ini sering kosong, dan sulit didapatkan, harganya juga lebih mahal,” terang Nita, warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, Rabu (11/04).

Menurutnya, akibat sulitnya mendapatkan gas di tingkatan pengecer sekitar rumahnya, dia harus ke luar desa demi mendapatkan bahan bakar utama dapur itu untuk keperluan memasak dan sebagainya.

”Nyari sampe jauh karena di sekitar rumah sudah kosong semua,” terang Nita.

Menanggapi kabar kelangkaan tabung gas Elpiji 3kg tersebut, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Tuban, Agus Wijaya mengatakan, jika kondisi tersebut bukanlah kelangkaan, hanya saja kebutuhan tabung mengalami peningkatan cukup drastis, dibanding hari biasanya seiring dengan banyaknya hajatan menjelang bulan Suci Ramadhan.

”Bukan langka, tapi memang Elpiji kurang karena kebutuhan bulan ini sangat banyak karena kegiatan hajatan dan lain-lain dimasyarakat, suplai tetap dan kebutuhan tinggi,” kata Agus Wijaya.

Atas tidak imbangnya suplai dan permintaan tabung gas Elpiji tersebut, dinas sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina agar pasokan bisa disesuaikan dengan kondisi dilapangan.

”Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina kaitannya dengan kondisi ini, dan kita juga sudah minta tambahan stok,” katanya.

Sementara itu, pemilik pangkalan Elpiji 3kg di Jalan Brawijaya Tuban, Sukadir, membenarkan jika permintaan cukup tinggi sementara suplai dari agen masih sama. Budaya hajatan masyarakat Tuban menjelang Ramadhan juga menjadi pemicu naiknya permintaan tabung gas bersubsidi tersebut.

”Banyak permintaanya, tidak langka, hanya pengirimannya ada antrean. Sehingga, dilapangan pada rebutan,” papar Sukadir. (duc)