oleh

Mahasiswa Unirow Wadul ke DPRD

Mahasiswa saat di DPRD Tuban
Mahasiswa saat di DPRD Tuban

kotatuban.com – Aksi mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban yang digelar sejak pagi di kampus, bergeser menuju gedung DPRD Kabupaten Tuban, Kamis (06/08). Setelah tidak dapat menjumpai Rektor Unirow Hadi Tugur.

Ratusan mahasiswa tersebut melakukan melakukan long march sampai ke gedung DPRD Kabupaten Tuban di ujung bundaran patung Jalan Letda Sucipto. Dengan pengawalan pihak kepolisan, secara bergantian pihak mahasiswa melakukan orasi dan meminta kepada seluruh anggota DPRD Kabupaten Tuban menemui mereka.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unirow, Ahmad Juremi yang juga mengawal jalannya aksi mengatakan, kedatangan mahasiswa tersebut untuk mengadu dan meminta bantuan DPRD, guna menjembatani persoalan Unirow yang semakin tidak jelas.

”Kami minta DPRD turun tangan, karena sampai hari ini Hadi Tugur selaku Rektor tidak juga menemui mahasiswa, dan sampai hari ini status Unirow masih non aktif,” ungkapnya.

Dalam aksi tersebut, sejumlah mahasiswa yang melakukan orasi juga menyinggung kecurigaan mereka atas praktek KKN yang diduga dilakukan oleh Hadi Tugur. Keterbukaan Informasi (KIP) juga mereka pertanyakan, pasalnya selama ini tidak dapat mengakses informasi lengkap terkait Unirow.

”Kami mohon kepada DPRD Tuban untuk membantu menuntaskan masalah Unirow, agar masalah ini secepatnya tuntas,” ungkapnya.

Menanggapi aksi mahasiswa tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Tuban, Miyadi yang menemui ratusan mahasiswa tersebut dan memberikan tanggapan. Dengan pengawalan dari kepolisian, Miyadi berusaha menenangkan mahasiswa dan menyampaikan pernyataan sikapnya.

”Saya sangat mengapresiasi apa yang kalian lakukan, karena ini demi masa depan kita semua. Secara pribadi saya akan segera melakukan komunikasi dengan Hadi Tugur, dan secara kelembagaan akan kami tugaskan komisi C untuk melakukan investigasi dan menjembatani mahasiswa dengan rektorat,” janji Miyadi.

Setelah mendapatkan penjelasan dan melakukan dialog dengan Miyadi, salah satu koordinator aksi, Naha meletupkan penyesalannya atas aksi “penculikan” yang dilakukan orang yang diduga utusan tugur dan membawa Presiden BEM Ahmad Juremi ke kantor DPD Nasdem Tuban.

”Kami sangat menyesalkan penculikan atas Presiden BEM kami dan dibawa ke kantor Nasdem, tidak seharusnya urusan  kampus dibicarakan di kantor partai,” tegas Naha.

Mahasiswa kemudian akan bergerak ke kantor DPD Nasdem yang tidak jauh dari kantor DPRD, namun ditengah jalan ada negosiasi sehingga mereka mengurungkan niatnya untuk “ngluruk” ke kantor Nasdem yang berada di Jalan Teuku Umar tersebut. (duc)