kotatuban.com-Kinerja Dinas Pertanian (Disperta) sebagai pengawas pupuk bersubsidi patut dipertanyakan. Sebab, saat petani kesulitan mendapatkan pupuk malah pupuk abal-abal yang jsutru marak beredar di Tuban.
‘’Lolosnya pupuk yang diduga palsu dan sudah menyebar ke masyarakat ini menunjukan kontrol dan pengawasan yang dilakukan Dinas Pertanian ke tingkat bawah sangat lemah,’’ kata anggota Sarikat Pertani Ronggolawe (SPR) Dahlan, Rabo (15/1).

Adanya pupuk abal-abal sampai ke tangan petani hingga digunakan untuk memupuk tananaman ini sangat disayangkan. Sebab, hal ini terjadi disaat kondisi mahalnya harga pupuk dan sulitnya petani mencari pupuk.
Semestinya, lanjut Dahlan, jika Disperta hingga jajaran di bawahnya seperti Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) melakukan tugas pengawasan dengan baik ke kelompok tani masing-masing desa, tentu hal ini tidak akan terjadi.
Bahkan, beber Dahlan, saat petani mengalami kelangkaan pupuk beberapa pekan yang lalu harus mengadu sendiri ke Disperta. Penyebabnya, keluhan para petani tidak pernah dihiraukan. ‘’Kalau kami tidak mengadu sendiri ke dinas, mungkin sampai saat ini tak kunjung ada pupuk,’’ tandasnya.
Sayangnya pihak-pihak terkait belum bisa dikonfirmasi masalah ini, Kabag Humas dan Media Pemkab Tuban Sulistyadi maupun Plt Disperta Tuban Sumiyati juga belum bisa dihubungi.
Diberitakan sebelumnya, berkedok harga murah, pupuk jenis urea yang diduga palsu terungkap di Desa Cepokorejo, Kecamatan Palang dan sejumlah Desa di Kecamatan Merakurak. (ros)