kotatuban.com – Musripah (65) salah satu warga Desa Simo, Kecamatan Soko, merasa kecewa dengan Operator minyak dan gas bumi (Migas) Blok Cepu, Mobile Cepu Limited (MCL). Kekecewaan Musripah kepada MCL tersebut, lantaran operator Migas tersebut ingkar janji, yang akan menggelar pertemuan dengan dirinya batal dilaksanakan.
Padahal rencananya, antara Musripah dengan pihak MCL akan melakukan pertemuan guna membahas mengenai pembayaran tanah seluas 1.000 m2 yang telah dipergunakan MCL untuk lintasan pipa minyak. Pipa tersebut melintang antara Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban sebagai penunjang produksi Blok Cepu.
”Pertemuan dengan MCL batal dilaksanakan hari ini. Entah apa alasannya saya juga kurang paham,” terang Kuasa Hukum Musripah, Armaya Mangkunegara, dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Walisongo, Senin (30/06).
Menurutnya, dirinya sebagai kuasa hukum dari Musripah baru menerima kabar kalau pertemuan dengan MCL batal dilaksanakan hari ini, pada pagi tadi. Padahal, pihak keluarga dari Musripah telah mengirimkan surat renegoisasi kepada MCL sejak hari Jumat (27/06) lalu. Dan MCL telah berjanji akan menemui pada hari ini. ”Jum’at kemarin kami sudah kirim surat renegoisasi kepada MCL, selain kirim surat saya juga SMS kepada pihak MCL,” jelas Armaya.
Lebih lanjut, Armaya mengatakan, pihak keluarga cukup kecewa dengan dibatalkannya pertemuan untuk membahas pembayaran tanah ini. Pihak kuasa hukum kemudian meminta pihak MCL yang mengatur jadwal selanjutnya. ”Untuk reschedule selanjutnya kami meminta MCL saja yang tentukan,” tandas Armaya dengan nada kesal.
Sementara itu, Public and Government Affairs Manager MCL, Rexy Mawardijaya, belum bisa dikonfirmasi saat akan dikonfirmasi terkait batalnya pertemuan antara MCL dengan Musripah. (duc)