kotatuban.com – Warih Satria Setiawan, penggagas gerakan Tuban Berdaya sekaligus Ketua ISNU Tuban, mengadakan pertemuan dan diskusi interaktif dengan puluhan influencer dan konten kreator Generasi Z di Tuban. Acara yang berlangsung pada Minggu (3/11) di Resto Ndoro Bei, Jl. Dr. Sutomo Tuban, ini bertujuan untuk mempererat komunikasi dengan generasi muda, sekaligus menjalin silaturahmi dengan para kreator konten yang sebagian besar berasal dari kalangan milenial dan Generasi Z.
Kang Warih berharap melalui forum ini, bisa mendapatkan masukan langsung dari para influencer terkait isu-isu yang mereka hadapi. Ia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi ide dan solusi guna mendorong pemberdayaan generasi muda di berbagai bidang, mulai dari sosial, ekonomi, hingga perkembangan teknologi dan digitalisasi. Diskusi berlangsung antusias dengan beragam pertanyaan, ide, dan masukan dari para peserta.
Gerakan Tuban Berdaya untuk Pemberdayaan Generasi Muda
Dalam diskusi, Kang Warih membuka pembicaraan dengan menggarisbawahi pentingnya peningkatan literasi digital dan keterampilan diri bagi Generasi Z. “Di era digital ini, kita harus mampu menangkap peluang yang ada dan menggunakannya untuk hal-hal positif yang bisa memperkaya nilai diri kita sebagai Generasi Z,” kata Kang Warih. Ia mengajak para influencer untuk membangun komunitas yang saling mendukung serta aktif berkontribusi, baik untuk pengembangan diri maupun lingkungan sekitar.
Gerakan Tuban Berdaya, menurut Kang Warih, dirancang untuk menjadi wadah kolaborasi yang positif dan produktif. Ia berharap gerakan ini dapat memfasilitasi generasi muda di Tuban untuk bersinergi dan mengoptimalkan berbagai potensi yang mereka miliki. Ia juga menekankan pentingnya sikap terbuka (open mindset ) generasi muda agar mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman saat ini. Sikap tersebut harus dimiliki agar mampu menangkap peluang dan menjawab berbagai tantangan yang ada saat ini.
Saat seorang peserta dari Kecamatan Jenu menyoroti rendahnya serapan tenaga kerja di sektor industri Tuban, dengan tenang Kang Warih menyampaikan agar generasi muda saat ini harus lebih kreatif dalam mencari peluang dan bukan tergantung pada daya serap industri yang memang sangat terbatas. “Adanya industri di Tuban bisa membuka potensi di sektor lain seperti kuliner, perbengkelan, laundry, industri tata boga, serta sektor jasa lainnya. Generasi Z harus pandai memanfaatkan sisi lain keberadaan industri tersebut dan menjadikannya peluang baru bertumbuhnya ekonomi kreatif menuju kemandirian ekonomi,” ujar Kang Warih.
Optimalkan Potensi Teknologi untuk Kemandirian Ekonomi
Kang Warih juga menegaskan bahwa teknologi memberikan peluang ekonomi hampir tanpa batas bagi mereka yang siap belajar dan mengembangkan diri. “Teknologi menawarkan peluang yang sangat luas, asal kita bisa memanfaatkannya dengan baik dan untuk tujuan yang positif,” ungkapnya.
Kang warih menghimbau para peserta agar terus mengasah keterampilan yang sesuai dengan minat dan potensi masing-masing, terutama dalam hal literasi digital dan inovasi.
Diskusi berlangsung dinamis dengan sesi tanya jawab terbuka. Para peserta bebas mengemukakan ide, kritik, dan masukan, yang semuanya dijawab dengan baik oleh Kang Warih.
Sebagai langkah awal, kang Warih berharap kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut, menjadi platform kolaboratif bagi Generasi Z di Tuban, serta mendorong lebih banyak anak muda untuk menggali potensi diri dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Tuban. Gerakan Tuban Berdaya akan tetap hadir sebagai sarana menuju pemberdayaan yang lebih luas bagi generasi muda. Diskusi ditutup dengan pertukaran akun media sosial dan sesi foto bersama. (co)