Kotatuban.com – Kelompok ternak kambing Kabupaten Tuban sukses menjadi juara dalam Penilaian Manajemen Kelompok Agribisnis Peternakan Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2022. Kelompok tersebut adalah Kerabat Ternak dari Desa Kebonagung Kecamatan Rengel yang bergerak di bidang peternakan kambing, yang menjadi juara satu untuk komoditas ternak kambing.
Penyerahan penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa dalam Upacara Peringatan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Rabu (12/10) lalu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Eko Arif Yulianto dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (20/10/2022) mengatakan, setelah menjalani proses penilaian dari tim penilai provinsi Agustus lalu, kelompok tersebut dinilai mampu menjalankan manajemen peternakan dengan baik.
Kerabat Ternak bergerak dalam bidang breeding pengembangan populasi serta peternakan dalam bentuk daging frozen dan susu kambing. Tak hanya itu, mereka juga memproduksi kompos kambing murni, budidaya rumput dan penyedia bibit rumput unggulan, dan bibit legume. “Kami memang sudah optimis mereka akan menang, sebab sistem mereka dalam beternak sudah sangat baik, dan terintegrasi,” ungkap Eko.
Ditemui secara terpisah, Ketua Kerabat Ternak Shahroni menyatakan, keikutsertaan mereka pada lomba tingkat provinsi tersebut, telah membawa semangat untuk anggota kelompok. Selain itu, juga berdampak pada sisi psikologis masyarakat sekitar terutama anak muda. Ia dan teman-teman kelompoknya ingin membuktikan, bahwa beternak bisa menghasilkan dan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi desa.
“Kami ingin buktikan, bahwa beternak ini menghasilkan dan bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi desa,” tegasnya.
Kerabat Ternak mempunyai 10 anggota dengan populasi ternak Tahun 2022 sebanyak 100 ekor. Populasi selalu berubah sesuai dengan kondisi lapangan. Kerabat Ternak mempunyai ruang lingkup pemasaran di tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan luar kabupaten. Shahroni masih memiliki mimpi besar, agar Kerabat Ternak bisa menjadi penggerak ekonomi didesana, dan menyerap tenaga kerja terutama anak muda disana.
“Dengan ada tidaknya lomba ini, mimpi kami tetap satu yaitu bisa membawa dampak ekonomi di desa ini,” tutupnya. (duc)