kotatuban.com-Berawal dari kegemaran mengoleksi batu akik, Herwanto, warga Desa Prunggahan, Kecamatan Semanding, kini malah menjadi pengusaha batu mulia yang sukses.
“Awalnya saya adalah kolektor, namun, karena permintaan batu akik cukup banyak, saya coba coba menjadi pengrajin juga. Dan alhamdululillah hasilnya lumayan,” ujar Herwanto, Senin, (5/1).
Karena hasil karyanya dan keahlianya membuat batu akik menjadi hiasan bernilai seni tinggi, pria berperawakan tinggi kurus tersebut kini mulai dikenal dikalangan penghobi batu akik, sebagai pengerajin sekaligus pembuat batu akik khas Tuban, yakni akik kayu jati.
Menurut Herwanto, pecinta batu akik memang tidak pernah surut. Sebab aksesoris yang biasanya dikenakan di jari kaum adam tersebut tidak sekedar hiasan. Namun, bagi sebagian orang memiliki batu akik adalah sebuah gaya hidup yang kemudian berlanjut pada keinginan untuk mengumpulkan batu mulia tersebut sebagai koleksi.
“Biasanya yang menggunakan batu ini adalah kaum pria. Bahkan sebagian pengguna meyakini dengan menggunakan akik jenis tertentu batu mampu meningkatkan percaya diri, seperti batu akik kayu jati ini ” terang Herwanto.
Selain untuk hiasan, ternyata akik kayu jati juga memiliki arti tersendiri bagi setiap pemakainya. Bahkan batu yang berasal dari fosil kayu jati itu, memiliki nilai magis (Mistis) yang mampu membuat pemakainya mendapatkan aura berbeda setelah menggunakan batu tersebut.
“Batu kayu jati ini bisa untuk kewibawaan bagi pemakainya, ” kata Herwanto.
Herwanto menjelaskan, membuat batu akik dengan kualitas bagus tidaklah sederhana, ada hal-hal rumit yang harus dilewati. Mulai dari pemilihan batu hingga motif yang terdapat pada batu sebelum dibentuk untuk memastikan motif yang akan timbul dari serat batu yang dibuat menjadi akik.
“Untuk menghaslkan barang yang berkualitas, harus memilih batu yang bagus, bentuk serat batu dan motif di dalam batu. Sehingga batu yang dibentuk menjai motif yang indah setelah di poles nantinya,” jelas Herwanto.
Untuk harga, setiap jenis batu akik menurut Herwanto, tergantung dari jenis batuannya maupun motif yang ada didalam batu akik tersebut. Untuik batu akik, Herwanto mematok harga Rp200.000 hingga Rp1.000.000. Harga tersebut dapat terus naik sesuai dengan kerumitan dan kualitas bahan baku, serta motifnya.
“Kalau harga ya macam-macam, disini ada yang Rp200.000 ada juga yang Rp1.000.000, tergantung bentuk dan motif,” katanya sambil menunjukan beberapa contoh batu akik miliknya.
Herwanto mengaku, selain menjual batu akik, dia dan beberapa pekerjanya uga menyediakan jasa pengasahan batu akik (pembentukan), dengan tarif antara Rp20.000 hngga Rp25.000. Pemilik batu cukup membawa bahan ke galeri Herwanto di Desa Prunggahan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. (kim)