oleh

Meninggalnya Siswa SMAN Plumpang, Diakibatkan Penyakit Syock Sepsi

Kepala SMAN Plumpang, Suparlin
Kepala SMAN Plumpang, Suparlin

kotatuban.com – Meninggalnya, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Plumpang atas nama Dewi Retno Wulandari (15), pasca kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) bukan disebabkan oleh kegiatan untuk siswa baru tersebut. Namun, disebabkan oleh penyakit Syock Sepsis.

Hal tesebut diungkapkan Kepala SMAN Plumpang, Suparlin saat ditemui sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Rabu (05/08). Menurutnya, Syock Sepsis adalah penyakit yang diakibatkan oleh sel darah putih lebih banyak dari pada sel darah merah.

”Ini sesuai dengan keterangan dokter dari RSUD Dr Koesma Tuban yang melakukan perawatan terhadap Wulandari saat mendapatkan perawatan disana. Dan saat ini kita sedang meminta keterangan resmi dari RSUD,” terang Suparlin.

Bahkan, lanjut Suparlin mengatakan, orang tua korban saat Wulandari dirawat di RSUD sempat mencari darah golongan AB+ sampai ke Surabaya untuk Wulandari. Dan orang tua korban tidak berhasil mendapatkan darah tersebut.

”Jadi, meninggalnya Wulandari ini bukan karena kegiatan MOS. Karena kegiatan MOS tersebut juga tidak ada kegiatan outdoor, yang hanya indoor. Kami juga sudah mewanti-wanti kepada OSIS untuk tidak ada fisik dalam kegiatan tersebut,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dewi Retna Wulandari (15), seorang pelajar SMAN Plumpang, Kabupaten Tuban meninggal dunia diduga akibat mengalami kelelahan setelah mengikuti kegiatan MOS di sekolah itu, Selasa (04/08). Korban meninggal dunia di rumah sakit umum Kabupaten Tuban setelah dua hari mendapatkan perawatan medis. (duc)