kotatuban.com-Jika sebagian orang mengaku malas datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), untuk memberikan suaranya. Namun, tidak demikian bagi Sahit (85), warga Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban. Meski usianya sudah usia udzur, dia tetap datang ke TPS untuk memilih Calon Legeslatif (Caleg) yang dianggap mampu menjadi wakil rakyat.
Pria sepuh yang sudah memiliki lebih dari lima cucu ini, seakan tidak mau kalah dengan pemilih lain yang masih muda, dia datang ke TPS 7 Desa Kembangbilo, tempatnya akan memberikan suaranya untuk para calon baik DPRD, DPR PPR Prov maupun DPR RI, sejak pagi saat TPS masih sepi caon pencoblos.
“Yo nyoblo, setiap ada coblosan saya selalu datang ke TPS,” ucap buyut Sahit sapaan akrapnya, usai mencoblos di bilik 2 TPS 7 desa setempat.
Bagi Sahit, mencoblos adalah bagian terpenting penentu kebijakan pemerintah selanjutnya. Bahkan, pria tua yang mengaku dapat berbahasa belanda dan bahasa jepang itu, buru-buru kembali ke rumahnya yang tidak jauh dari TPS, untuk mengajak anak dan cucu-cucunya segera mencoblos.
“Anak dan cucu saya selalu saya tanya,apakah sudah mencoblos apa belum, jika belum mencoblos ya saya suruh cepat-cepat mencoblos,” tutur Sahit dengan santun menggunakan bahasa Indonesia dan Jawa.
Sementara itu, partisipasi warga untuk mencoblos dalam pemilihan legeslatif di TPS 7 Desa Kembangbilo terlihat cukup ramai. Puluhan warga nampak mengantri menunggu giliran mencoblos di bilik pencoblosan.
“Sudah cukup banyak mas yang datang, tapi rata-rata ibu-ibu. Kalau bapak-bapak dan pemuda sepertinya nanti agak siangan, Kalau pemilihnya di TPS 7 ini terdapat 323 pemilih,” jelas Kasmuri salah seorang petugas TPS. (kim)