Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri PPPA, Gusti Ayu Bintang Darmawanti, kepada Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein, kodi Wisma Nusantara Jakarta, Senin (9/12). Pada kesempatan ini Wabup di dampingi Kepala Dinas Pendidikan, Nur Khamid dan Kepala Dinas Sosial P3A. Nurjanah.
“Kehadiran sekolah ramah anak sangat penting, karena setiap hari anak-anak menjalani waktu yang cukup banyak di lingkungan sekolah. Hampir sepertiga waktu anak-anak itu ada di sekolah, itulah kenapa penting hadirnya sekolah ramah anak ini,” ujarnya
Bintang Puspayoga sapaan akrab Menteri PPPA juga mengemukakan, saat ini masih banyak praktik kekerasan terhadap anak serta berbagai hal yang harus dilindungi terkait kebutuhan anak-anak ketika berada di sekolah. Untuk itu, kehadiran sekolah ramah anak sebagai bagian komitmen untuk memastikan bahwa anak-anak bisa merasa bebas, terlindungi, dan terpenuhi hak-haknya.
“Di sekolah, anak-anak harus bisa merasa nyaman, kebersihan terjaga, harus indah, asri dan inklusif.” tegasnya
Oleh karena itu Kementerian PPPA memberikan Apresiasi kepada Pemerintah daerah yang serius dalam mewujudkan Sekolah Ramah Anak (SRA) dalam mendukung terwujudnya kabupaten/Kota Layak Anak.
“Kita berharap capaian SRA ini dapat diwujudkan diseluruh Kabupaten/kota di Indonesia, sesuai target kita Indonesia menuju negara ramah anak pada 2030 nanti,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dispendik Tuban Nur Khamid, menjelaskan bahwa tahun 2019 ini seluruh Sekolah di Kabupaten Tuban sudah termasuk dalam SRA, dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (KB dan TK) sebanyak 1.161 Sekolah, Jenjang Sekolah Dasar (SD) sebanyak 580 Sekolah dan jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 92 Sekolah.
“Oleh karena itu, Kabupaten Tuban memiliki Jumlah Sekolah Ramah Anak Terbanyak Tahun 2019.” Jelasnya.
Penghargaan ini, menurut wabup merupakan buah dari hasil kerja keras bersama yang harus disyukuri dan dijadikan penyemangat dalam mengimpelentasikan Sekolah Ramah Anak secara lebih optimal di Kabupaten Tuban.
“Melalui konsep SRA, diharapkan mampu mewujudkan kondisi Siswa, guru, dan orang tua yang bahagia dalam mewujudkan SRA, dengan didukung infrastruktur yang memadai, lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta tenaga pengajar yang mengajar dengan kasih sayang.” harapnya. (rto)