kotatuban.com – Musium Kambang Putih di Jalan Kartini, menjadi rukujan pendidikan bagi pengetahuan sejarah di daerah ini. Dengan koleksi barang sejarah maupun purbakala hingga 5.774 koleksi, tempat ini sangat representative untuk pelajar maupun mahasiswa.
Sayangnya potensi itu belum diimbangi dengan sumber daya masunia (SDM) yang memadai, sebagai tenaga ahli perawatan barang purbakala dan bersejarah.
“Tenaga ahli masih kurang. Bahkan karyawan masih ada yang merangkap sebagai petugas kebersihan dan menjadi karyawan dalam,” ujar Kepala Musium Kambang Putih Tuban, Santi, Jumat (30/12).
Ia mengaku sudah ada banyak tenaga ahli dari kampus ternama yang sudah mendaftar sebagai karyawan. Hanya saja pihaknya masih menunggu persetujuan dari Bupati Tuban, H. Fathul Huda soal penggunaan tenaga yang sudah melamar itu.
“Kebutuhan tenaga ahli sama pentingnya dengan menyediakan fasilitas penunjang. Selama ini fasilitas sudah ditambah cukup baik,” tambahnya.
Sebagai musium dengan pelayanan terbaik se Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) 2015, Kambang Putih juga kerap menjadi jujukan para peneliti dari kampus ternama.
“Pengunjung yang datang dari berbagai daerah dan terus meningkat,” terangnya.
Untuk diketahui, musium itu memiliki 5.774 jenis koleksi benda-benda kuno yang berasal dari Tuban. Diantaranya patung keramik dari abad ke14 yang berasal dari Jingdezhen Provinsi Jiangxi. Benda itu ditemukan di laut utara Tuban. Serta ada nekara dari bahan perunggu, arca, mahakala, dan masih banyak peninggalan benda kuno lainnya.
Selain itu, ada koleksi jangkar berlengan empat dengan ketinggian sekitar 182 centi meter. Koleksi itu ditemukan di wilayah Kecamatan Bancar Tuban, yang merupakan jangkar kapal bala tentara Monggol yang dikirim ke jawa oleh Khubilah Khan (kaisar mongol pada 1260 – 1294) untuk menyerang Kertanegara pada tahun 1293. (kim)