oleh

Minyak Mentah JOB PPEJ Tumpah di Tengah Laut

kotatuban.com – Minyak mentah milik operator minyak dan gas (Migas) Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) tumpah di perairan laut utara, Selasa (21/1). Tepatnya, di perairan laut Kecamatan Palang. Sehingga, tumpahnya minyak mentah tersebut dapat mencemari laut, dan ekosistem laut akan terganggu akibat tumpahnya minyak mentah tersebut.

Tumpahnya minyak mentah tersebut, diakibatkan karena floating storage offloading (FSO) Tangker Cinta Natomas terlepas dari sandar akibat gelombang laut yang saat ini yang tinggi. Sehingga, FSO ini yang membawa minyak mentah berasal dari lapangan Mudi, Kecamatan Soko tumpah diperairan laut.

”Iya benar minyak mentah kita tumpah di daerah Palang, karena kapal tangker terlepas akibat gelombang laut yang cukup tinggi. Sedangkan minyak mentah tersebut dari lapangan Mudi,” ujar Field Admint Superintendat JOB PPEJ, Hananto Aji, membenarkan kabar tersebut.

Lebih lanjut Hananto mengatakan, kalau saat ini kapal sudah berhasil diamankan dan berada di 33 mill dari sandar. Kemudian, untuk minyak mentah yang tumpah di laut JOB PPEJ tetap akan membersihkan dan bertanggung jawab. Namun, untuk membersihkan minyak tersebut masih menunggu cuaca membaik. ”Ya, untuk membersihkan minyak yang sudah terlanjur tumpah kita masih menunggu gelombang laut membaik,” paparnya.

Sementara itu menurut General Manager JOB PPEJ, Eddy Frits Dominggus, ketinggian gelombang mencapai lebih dari 4 – 5 meter dengan kecepatan angin 25 knot, mengakibatkan putusnya mooring hawser (tali pengikat) kapal FSO Cinta Natomas. Akibatnya, FSO Cinta Natomas terpisah dengan  SBM ( Single Buoy Mooring) sehingga terjadi penghentian pengiriman Crude Oil dari CPA Mudi.

“Memang ada force majeure yang membuat putusnya tali petambat kapal. Itu terjadi karena cuaca memang buruk sekali, ombak yang tinggi hingga 5 meter perpadu dengan kecepatan angin yang mencapai 25 knot. Itu mengakibatkan kapal terhempas-hempas hingga satu tali penambatnya putus,” kata General Manager JOB PPEJ Eddy Frits Dominggus, Selasa (21/1) petang.

Perbaikan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 5 hari, itupun bergantung keadaan cuaca. “Bila cuaca seperti ini kondisinya maka perbaikan butuh waktu lebih lama. Menurut informasi cuaca baru membaik pada hari Sabtu,” kata Eddy Frits.

JOB PPEJ, kata Eddy Frits, telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan sesuai SOP Migas agar Operasi Migas tidak menimbulkan dampak lebih luas yang dapat merugikan stake holder.

FSO Cinta Natomas sempat terseret beberapa ratus meter ke arah Timur kemudian dengan bantuan 2 Tug Boat dievaluasi  lokasi aman dan buang Sauh/Jangkar dan tambat sekitar 3 mil dari lokasi sandar semula.

Akibat peristiwa itu selang penyalur minyak mentah (floating hose) juga terputus, sehingga ada sebagian minyak tersisa didalam hose tumpah ke laut. Tumpahan minyak itu akan langsung dibersihkan begitu cuaca membaik. (duc)