kotatuban.com – Konsul Jenderal Jepang di Surabaya, Masaki Tani, meresmikan gedung MTS Al- Hidayah di Desa Kesamben Kecamatan Plumpang. Peresmian ini dilaksanakan setelah sekolah tersebut mendapat dana rehabilitasi dan pembangunan gedung dari Pemerintah Jepang melalui program Bantuan Hibah untuk Keamanan Manusia Tingkat Akar Rumput atau Grant Assistant for Grass- Roots Human Security Projects dengan MOU yang telah ditandatangani pada tanggal 15 Maret 2017 yang lalu.
Dalam sambutannya, Bupati Tuban Fathul Huda menyampaikan terimakasih terhadap Pemerintah Jepang yang telah tepat memilih MTS Al-Hidayah untuk diberikan bantuan.
”Saya ucapkan terimakasih kepada pemerintah Jepang atas bantuan ini. Saya melihat bahwa ini tepat sasaran, karena memilih sekolah swasta,” tutur Bupati Huda.
Sekolah swasta terutama yang berbasis agama menurut Bupati Huda adalah pencetak generasi pilihan, bukan hanya pandai di ilmu umum tapi juga memiliki kelebihan di bidang agama. ”Lulusan MTs bisa ngaji, Jadi Imam Sholat, mimpin tahlil dan jadi penceramah tetapi mereka juga bisa jadi eksportir, Kontraktor bahkan jadi bupati juga bisa,” ungkapnya.
Bupati berharap, jika ada bantuan serupa dari Pemerintah Jepang, agar memprioritaskan sekolah-sekolah swasta, bukan berarti Pemerintah Daerah tidak berpartisipasi, tetapi karena adanya aturan yang mengikat, tentu Pemkab harus mendahulukan Sekolah-sekolah Negeri di bawah Dinas Pendidikan yang menjadi tanggungannya terlebih dulu.
”Sehingga Bantuan dari berbagai pihak sangat di butuhkan oleh sekolah swasta semacam ini,” jelasnya
Pada kesempatan ini Bupati Huda juga berpesan, agar selain menerima bantuan dari Pemerintah Jepang seharusnya masyarakat juga dapat meniru sikap masyarakat Jepang yang terkenal memiliki karakter yang sangat bagus terutama dalam hal kedisiplinan.
”Masyarakat Jepang itu terkenal sangat disiplin dalam berbagai hal, seharusnya hal ini kita bisa contoh untuk mendapatkan generasi yang berkarakter,” imbuhnya.
Sementara itu, Konsul Jenderal Jepang, Masaki Tani, berharap agar bantuan yang telah diberikan dapat bermanfaat bagi para siswa-siswi. dia juga mengimbau agar siswa-siswi tersebut terus belajar dengan rajin, agar bisa sekolah sampai ke jepang.
”Siswa- siswi MTs Al- Hidayah selama ini belajar di gedung lama, bangunan sekolah yang dibangun dari tahun 1982 dan berbagi dengan perpustakaan dan ruang komputer sebagai ruang kelas. Semoga, dengan ruang kelas dan peralatan yang baru dapat menambah semangat murid- murid dalam belajar, dan bisa sekolah sampai di Jepang sehingga menjadi jembatan penghubung antara jepang dan Indonesia,” ujarnya.
Masaki menambahkan bahwa program bantuan tersebut merupakan bentuk komitmen Jepang untuk terus mempererat persahabatan antara Indonesia dan Jepang, yang pada tahun ini telah masuk Tahun ke 60.
”Jepang dan Indonesia adalah sahabat. Mudah-mudahan dengan program ini akan lebih mempererat persahabatan kita,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemerintah Jepang melalui Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya telah mengadakan penandatanganan kontrak bantuan hibah di bidang keamanan manusia tahun anggaran 2016, yang pelaksanaan dilaksanakan tahun 2017, dengan total dana sekitar 3 Milyar Rupiah untuk 4 proyek yaitu di Kabupaten Sampang, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Malang. Bantuan ini menunjukkan tekad pemerintah Jepang untuk terus berkontribusi pada dunia di bidang keamanan manusia khususnya di Jawa Timur.
Adapun Dana yang diberikan untuk Mts. AL- Hidayah sebesar 725.716.000 rupiah, dengan rincian yaitu untuk rehabilitasi 1 ruang kelas, Pembangunan 4 ruang kelas baru, 2 unit toilet, dan pengadaan mebel untuk 4 kelas baru. (duc)