kotatuban.com-Musim panas rupanya tidak terlalu berdampak pada hasil pertanian melon yang ada di Desa Sumber, Kecamatan Merakurak, Tuban. Terbukti sejumlah petani melon yang ada di darah tersebt masih mampu menghasilkan melon dengan kualitas cukup baik di tengah cuca yang menurut sebagian petani tidak bersahabat itu.
“Di sini cukup bagus mas, ketersediaan airnya juga masih melimpah, aliran sungai besar masih mengalir sampai sekarang untuk keperluan pertanian,” terang salah seroang petani Melon ,Afandi (60) warga Sumber, Selasa (1/9).
Ketika musim kemarau seperti ini, saat sebagian besar lahan pertanian kosong, lahan pertanian Desa Sumber justru terlihat subur dengan beragam tanaman, termasuk Jagung dan Melon. Melon-melon yang dihasilkan petani setempat, bahkan sampai dikirim ke kota-kota besar, termasuk Surabaya dan Jakarta.
“Kalau panen melon ini biasanya dibawa para tengkulak hingga Jakarta,” kata Affandi.
Afandi mengaku, lahan seluas kurang lebih 300 meter persegi miliknya, setiap tahun selalu ditatami melon. Dari luas lahan itu sekali musim mampu menghasilkan sekitar 16 hingga 17 ton Melon.
“Di lahan ini ada sekitar 2.700 pohon Melon. Setiap pohon ada empat hingga lima buah Melon. Hasilnya lumayan kadang sampai 17 ton,” terang Afandi di sela-sela melakukan penyemprotan daun Melon miliknya.
Sayangnya kata Afandi, produksi yang cukup melimpah belum berbanding lurus dengan hasil penjualan. Lantaran penjualan panen melon di desa itu banyak mengandalkan tengkulak.
“Sebenarnya petani Melon cukup banyak, namun semua masih mengandalkan tengkulak. Sehingga, petani belum bisa menentukan ahrga. Harga sepenuhnya dikendalikan tengkulak,” terangnya. (kim)