kotatuban.com-Musim panen padi yang sudah dimulai sejak pertengahan bulan ini, rupanya belum mempengaruhi harga beras dipasaran Kabupaten Tuban. Hingga hari ini, harga beras berbagai jenis masih bertahan, bahkan cenderung meningkat meski hanya hitungan seratus hingga dua ratur rupiah.
Pantauan kotatuban.com di Pasar Baru, Jalan Gajahmada, Kabupaten Tuban, harga bahan pangan utama itu masih berada dikisaran Rp9.500 hingga Rp10.000 per kilogram, untuk kualitas super, Rp9.000 hingga Rp9.800 per kilogram untuk kualitas medium (sedang) dan Rp7.000 hingga Rp7.500 untuk jenis beras biasa (kualitas rendah).
“Kalau naik tidak terlalu signifikan mas, paling hanya seratus sampai dua ratus rupiah. Kemarin sempat naik beberapakali dan sudah mentok bertahan harga yang sekarang ini,” Ujar Bu Harto, salah seorang pedagang beras di Pasar Baru Tuban, Sabtu (21/2).
Menurut wanita 35 tahun itu, belum turunnya harga beras meski musim panen tengah berlangsung di berbagai wilayah di Kabupaten Tuban, disebabkan pasokan gabah (padi siap giling), hasil produksi petani lokal Tuban banyak yang dijual di luar daerah, seperti Banyuwangi, Pati dan Kudus, Jawa Tengah. Akbatnya, pasokan lokal berkurang dan harga relatif tinggi.
“Sebenarnya stok banyak, karena ini musim panen, namun banyak yang dijual keluar, pasar lokal tidak kebagian, apalagi panen juga belum menyeluruh,” terangnya.
Para pedagang di pasar memprediksi, harga masih akan bertahan hingga satu bulan kedepan, sebab saat itu hampir seluruh wilayah telah memasuki musim panen dan daerah lain juga diperkirakanpanen raya padi.
“Mungkin tidak sampai satu bulan kedepan sudah turun, soalnya seluruh wilayah telah panen, kalaupun dikirim keluar daerah stok untuk lokal masih melimpah,” imbuh Bu Harto.
Untuk diketahui, harga beras mengalami peningkatan seknifikan sejak pemerintah menetapkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersupsidi. Sejak saat itu, beras juga mengalami lonjakan Rp1.500 hingga Rp2.000 per Kilogramnya untuk semua jenis beras. Sayangnya, meski pemerintah kembali menurunkan harga BBM bersupsidi, harga beras tidak mengalami penurun dan tetap bertahan tanpa mengalami perubahan. (kim)