oleh

Nalayan Karangsari Kesulitan BBM

image
Tak dapat BBM nelayan Karangsari parkir perahunya

kotatuban.com-Nelayan tradisional di Kabuten Tuban megaku kesulitan mendapatkan Bahan Bakar minyak (BBM) jenis solar untuk keperluan melaut sehari-hari.  Bahkan untuk membeli bahan bakan untuk mendapatkan solar 20 liter para nelayan ini harus mencari ke beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

“Sekarang itu tidak banyak (SPBU) yang mau melayani pembelian dengan jerigen, kita harus punya surat dari desa, kadang surat saja masih tidak dilayani juga,” ujar nelayan di Kelurahan Karangsai,Tuban, Muamat, Rabu (30/03).

Menurutnya, bahan bakar jenis solar tidak mudah didapatkan nelayan yang membeli menggunakan jerigen. Mereka juga tidak mengetahui pasti mengapa SPBU sult melayani pembelian jerigen.

“Padahal beli sedikit mas, penginnya pemerintah membantu dengan aturan tegas begitu agar tidak sulit beli solar,” kata Muamat.

Sebagai daerah yang memiliki garis pantai cukup panjang membentang sekitar 65 kilo meter, dan mencakup sedikitnya 5 Kecamatan yakni, palang, Tuban, Jenu Tambakboyo, dan Bancar, terdapat ribuan warga yang menggantungkan hidupnya dari mencari ikan (menjadi nelayan). 

“Kita ini nelayan kecil toh mas, hasil tangkapan paling habis untuk keperluan harian dan makan, kalau sehari saja tidak melaut bisa dibayangkan susahnya,” tambah Muamat.

Nelayan yang tengah istirahat usai memperbaiki perahunya itu menceritakan, saat ini mencari ikan lebh sulit dibanding beberapa tahun yang lalu. Mencari ikan belakangan ini harus lebih jauh karena laut dipnggiran sudah sulit menemukan ikan. Apalagi hasil tangkapan paling banyak untuk nelayan harian maksimal hanya 200 kiloagram, dan hasilnya harus dikurangi ongkos bahan bakar serta perbekalan melaut. 

“Sekarang makin susah, kalau tidak jauh ikan sulit didapat. Sedangkan diperairan yang jauh, otomatis ongkos bahan bakar juga bertambah, sekali melaut paling sedikit Rp100.000. Hasilnya itu saja masih dibagi, kadang dua sampai tiga orang dalam satu perahu, “ tutur nelayan Karangsari itu.

Terkait keluhan masyaraat nelayan itu, Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Kepala Bagan Hubungan Masyarakat dan Media (Kabag Humas dan Media), Teguh Setyabudi, menyampaikan,  sebenarnya pemerintah terus berusaha membantu kesulitan para nelayan ini, salah satnya dengan mengajukan pembangunan SPBU khusun nelayan, serta program lainnya.

Namun demikian, anggaran APBD kabupaten tidak terlalu banyak sehingga masih membutuhkan sentuhan dari APBD provinsi maupun APBN pusat, untuk menyelesaikan persoalan nelayan ini.

“Pemmerintah sudah berusaha terbaik untuk para nelayan, program mestinya sudah ada termasuk memnerikan surat untuk pembelian BBM. Namun demikian anggaran dari APBD kabupaten tidak begtu besar, makanya kami juga berharap ada sentuhan dari APBD provinsi maupun APBD pusat,” kata Tegus saat dikonfirmasi di ruanganya. (kim)