kotatuban.com – Meski belum ditemukan, Wineh (55), diperkirakan tewas terseret arus banjir bandang sungai tak jauh dari rumah janda asal Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban tersebut, Sabtu (4/1) sekitar pukul 15.00. Hingga pukul 20.15 jasad korban belum ditemukan. Warga masyarakat dan tim SAR terus menyisir di sungai tempat korban terseret arus.
Menurut Kepala Desa Sambongrejo, Sulasim, sebelum banjir bandang , korban sedang mandi di sungai sendirian. Ketika banjir bandang datang wanita yang tinggal sebatang kara ini terseret derasnya air tanpa ada yang menolong.
Dikatakan, jarak tempat mandi korban dengan pemukiman warga sebenarnya sangat dekat. Sekitar 10 meter saja. Kendati demikian, warga saat itu tak mampu berbuat banyak karena kejadian ini berlangsung cepat.
“Warga tadi sudah ada yang menolong tapi terlambat. Korban dengan cepat terseret arus lebih dulu,” ungkap Sulasim.
Sulasim menambahkan ketinggian air saat banjir bandang naik sekitar lima meter dari Sungai. Selain mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, banjir bandang juga mengakibatkan sejumlah tanaman padi milik penduduk sekitar rusak.
“Banjir ini tidak sampai ke pemukiman warga,” tambah Darmajo (35), salah satu warga Dukuh Jeruk Gulung, Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding.
Darmajo menambahkan banjir bandang yang melanda desanya ini bukan kali pertamanya. Seminggu lalu, warga di desa ini juga dilanda banjir bandang. Ketika itu banjir bandang bahkan datang dengan arus yang lebih deras hingga merusak sebuah jembatan desa. Kini, di jembatan itu dipasang material agar para pengendara yang melintasi kawasan itu berhati-hati.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tuban, Joko Ludiono mengaku sudah mengirim tim SAR guna mencari jasad Wineh. Kendati demikian, jasad Wineh belum juga ditemukan. “Kami masih menyisir aliran sungai di sepanjang Desa Sambongrejo,” tutur Joko. (ros)