kotatuban.com-Pemerintah Kabupaten Tuban tahun ini anggarkan sedikitnya Rp. 4.8 miliar untuk nirmalisasikan Afur Jambon. Dengan langkah itu diharapkan banjir tahunan yang melanda Desa Tahulu dan Kapu, maupun Manderejo, Kecamatan Merakurak dapat diatasi.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Media (Kabag humas Media) Pemerintah Kabupaten Tuban, Teguh Setyobudi mengatakan, Sungai Jambon yang kerap meluber akan direvitalisasi tahun ini dengan anggaran mencapai Rp. 4,8 M.
“Anggaranya cukup besar, karena revitalisasi sungai ini permanen, bukan penangananan darurat seperti bronjong yang selama ini dilakukan,” terang Teguh Setyobudi, Selasa (23/02).
Adapun dana tesebut akan digelontorkan untuk pelebaran Sungai Jambon di Desa Kapu, mulai jembatan Mulung dekat lokasi jebol hingga belakang Koramil Merakurak yang sudah lebih dahuku dilebarkan.
“Sungai itu seperti leher botol, hulunya besar ujungnya menyempit, makanya ini akan disesuaikan dengan merivitalisasi hingga dua meter. Jadi yang saat ini sekitar dua meter akan dilebarkan jadi empat meter,” jelas Teguh.
Selain pelebaran dari Jembatan Mulung ke barat, dari titik yang sama juga akan dibuatkan sudetan ke utara mengalir ke Sugihwaras dan langsung ke laut.
“Dari anggaran yang ada itu khusus untuk sudetanya ini dianggarkan Rp.1,8 M, “ katanya.
Diberitkan sebelumnya awal pekan ini, sejumlah desa di Kecamatan Merakurak terendam banjir. Tidak hanya menerjang rumah penduduk, banjir juga merendam fasiliitas pendidikan dan mengganggu proses belajar mengajar siswa di Desa Mandirejo, Merakurak. (kim)