kotatuban.com-Bermain pesawat mainan ternyata tidak hanya dilakukan olah anak-anak, sejumlah orang dewasapun kini tidak mau kalah dengan permainan alat trransportasi udara itu, terutama jika sudah menjadi hobi.
Seperti yang dilakukan oleh sejumlah orang dewasa di Kabupaten Tuban, yang tergabung dalam komunitas Tuban Aromodeling (TAcom).
Berawal dari rasa penasaran dan ingin mencoba tersebut, airomodeling akhirnya mulai digemari sejumlah warga di Kabupaten Tuban hingga terbentuk komunitaas TAcom sejak 2013 lalu.
“Masih sebatas hobi mas, di Tuban belum menjadi bagian dari cabang olahraga, anggotanya juga masih sekitar 20 orang,” ujar salah satu pengurus komunitas airomodeling, Andy Aly Wafa, Selasa (9/9).
Secara teknis, airomodeling tidak hanya keahlian menerbangkan pesawat dengan remot control, namun, juga kreatifitas penghobi karena ada sebagian pesawat yang dimainkan rupanya juga dibangun sendiri oleh para penghobi tersebut, tidak sekedar membeli dengan harga mahal.
“Pesawat airomodeling cukup mahal, apalagi sebagian besar peralatanya adalah barang impor, mulai remot, motor, controller, resiver (radio penerima) dan sebagian peralatan lain kita beli dengan cara online dari luar,” terang Andy.
Biasanya, komunitas airomodeling menerbangkan pesawat dan beradu ketangkasan sesama anggota komunitas di lapangan terbuka. Selain beradu dengan anggota sesama komunitaas, ada beberapa anggota yang sudah pernah mengikuti kejuaraan dan mendapatkan gelar juara dari keahliannya mengendalikan airomodeling.
“Kalau latihan biasanya di lapangan terbuka, kadang seminggu dua kali. Anggota kami juga ada yang pernah juara disalah satu kejuaraan, dalam kategori airobatik (bermain bebas dan berakrobat diudara dengan pesawat),” sebut Andi.
Guru disalah satu SMK di Tuban ini mengaku, dirinya tidak hanya membeli pesawat airomodeling miliknya, namun lebih banyak membuat sendiri dengan merakit pesawat tersebut dari bahan kayu.
“Peminatnya belum banyak mas, mungkin karena hobi ini tidak murah, untuk satu pesawat saja minimal diatas dua juta rupiah, sebut saja untuk controlernya yang paling murah, minimal harganya 1 juta, belum resiver, motor pesawat, servo, dan model pesawatnya,” papar Andi.
Dia berharap, olahraga airomodeling di Tuban dapat menjadi salah satu cabang olahraga dikabupaten berjuluk Bum Wali itu, agar geliat yang saat ini sudah mulai muncul dapat berkembang. (kim)