oleh

Panen Raya Harga Cabai Malah Anjlok

kotatuban.com-Musim panen, harga cabai di tingkat petani malah anjlok. Kondisi tersebut dialami sejumlah petani cabai di Kecamatan Kerek, Tuban, tepatnya di area perkebunan cabai Desa Kedungrejo dan Desa Tegalrejo, kecamatan setempat.

Harga cabai murah
Harga cabai murah

Para petani cabai mengaku, kasulitan memutar ongkos produksi yang hampir tidak seimbang dengan hasil panen yang dapat mereka nikmati.

Saat ini harga cabai satu kilogramnya (kg)   Rp.7.000, untuk jenis cabai rawit merah, sementara cabai rawit hijau dan cabai biasa harganya hanya Rp.3.000 hingga Rp.3.500 saja per kg.

“Murah sekali mas, sudah biasa kalau petani musimnya panen harga cabai ya anjlok seperti sekarang,” ujar salah satu petani cabai warga Tegalrejo bernama Hali (39), ditemui  saat menjual cabai hasil kebunnya.

Menurut Hali, harga cabai memang tidak bias selalu setabil, saat musim pertama sekitar satu bulan lalu harga cabai dari petani dapat mencapai Rp.40.000, per Kg, saat itu harga cabai di pasaran diatas kisaran Rp.55.000, per Kg.

“Sekarang tidak bisa segitu mas, di pasaran saja harga eceranya Rp.10 ribu/kg dan paling mahal Rp.13 ribu/kg ,” kata Hali

Sementara itu, Sarbini (52) petani lain asal Dusun Kajoran, Margorejo, Kerek mengungkapkan, anjloknya harga cabai sudah dirasakan petani hamper satu bulan ini, melimpahnya hasil panen petani tanpa di imbangi dengan permintaan pasar membuat komuditi berasa pedas itu menjadi sangat murah. Bahkan sebagian petani memilih memanen cabai mereka sekedarnya. Sebab, jika mempekerjakan  pemetik cabai, hasilnya tidak akan cukup untuk membayar para pemetik.

“Sekarang di panen sekedarnya saja mas, sebenarnya eman (sayang) kalau tridak segera di panen akan rontok, tapi kalau membayar pemetik ya tidak dapat apa-apa,” jelas Sarbini.

Jika melihat kondisi alam, harga cabai tersebut di prediksi akan tetap rendah hingga pertengahan bulan Mei, dan akan mengalami kenaikan harga saat hasil panen mulai sedikit menurut di ahir Mei nanti.

“Paling sampai Mei ini harganya masih akan murah mas, ini itunganya baru bulan pertama panen, cabai itu bias panen per minggu setelah panen peretama,  sampai tiga hingga empat bulan berikutnya,” terang Jarum (55) pedagang cabai (Tengkulak cabai).

Jarum sendiri tidak dapat menaikan harga cabai dari petani, sebab permintaan cabai di pasar nasional juga masih sangat sepi. Pria yang menjadi pemasok cabai ke Pemalang, Bandung dan Jakarta ini mengaku,  jika dirinya kadang kesulitan menjual cabai ke pasaran, untunglah beberapa produsen sambal kemasan mau menerima cabai miliknya.

“Kalau kebutuhan konsumsi minim, larinya ke pabrik mas, kalau gak gitu ya cabai gak laku mas,” terangnya. (kim)