
kotatuban.com-Peringatan HUT RI rasanya ada yang kurang jika tidak ada lomba panjat pinang. Kegiatan rakyat ini selalu ramai dan mendapat sambutan meriah. Seperti peringatan HUT RI ke 69 tahun ini di Kecamatan Kereka, lomba panjat pinang mendapat sambutan luar biasa dari warga masyarakat, meski hadiah yang disediakan panitia tidak seberapa.
Lomba panjat pinang yang dilaksanakan di lapangan Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek menjadi salah satu agenda peringatan tujuh belasan di kecamatan tersebut. Selain lomba panjat pinang, sejumlah kegiatan lain seperti gerak jalan, pawai budaya dan festival oklek juga menjadi agenda kegiatan untuk memeriahkan HUT RI ke 69 tahun ini.
Hampir setiap tahun, kecmatan yang terkenal dengan batik gedognya ini selalu menggelar lomba panjat pinang. Meski hadiah yang di perebutkan tidak terlalu besar, lomba panjat pohon tanpa ranting tersebut cukup menarik minat warga untuk ikut memanjat maupun hanya sekedar menonton.
Terbukti, saat digelarnya lomba panjat pinnag, ratusan warga Kerek memadati tenpat kegiatan untuk melihat dua kelompok yang masing bernama Jokowi dan Prabowo berebut hadiah yang ada di ujung pohon. Tidak jarang aksi kedu kelompok yang saling bergantian memanjat pohon penuh dengan pelumas tersebut mengundang tawa penonton. Mereka berkali-kali harus jatuh saat saling menggendong teman satu kelompoknya.
Menurur panti perlombaan Chusnul Huda, lomba panjat pinang tersebut diikuti enam ornag yang terbagi menjadi dua kelompok, mereka merupakan warga sekitar yang hampir setiap tahun meramaikan perlombaan panjat pinang di Kecamatan Kerek.
“Cuma dua kelompok mas, kelompoknya Jokowi sama Prabowo, ini termasuk sepi dibanding tahun lalu,” terang Chusnul Huda, salah satu panitia.
Hingga menjelang Magrib, perlombaan untuk merebutkan hadiah utama uang tunai Rp500.000 itu belum juga usai. Peserta yang sudah berubah warna menjadi hitam kerena berlumuran oli belum ada yang berhasil meraih satupun hadiah, seperti kaos, celana, sajadah, deterjen, mie instan dan aneka makanan serta minuman ringan lainnya.
Karena tidak satupun peserta berhasil mencapai puncak pohon pinang, penitia memutuskan untuk merobohkan pohon, dan membagi hadiah menjadi dua setelah sebelumnya dua kubu yakni Jokowi dan Prabowo bekerja sama untuk naik pohon setinggi 9 meter itu tidak berhasil juga.
“Ahirnya setelah Magrib tidak ada yang berhasil mencapai puncak pohon, toleransi dari panitia pohon di robohkan dan hadiahnya disepakati untuk dibagi dua. Ini untuk menghargai partisipasi dan perjuangan dua kelompok itu,” jelas Chusnul Huda.
Setiap tahun seusai upacara bendera 17 Agustus, panitia PHBN selalu menggelar pesta rakyat dengan sejumlah lomba maupun permainan tradisional. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk luapan kegembiraan menyambut HUT RI. Selain itu juga untuk menanamkan semangat juang kepada anak-anak, dengan harapan menjadi generasi penerus bangsa yang dapat diandalkan membawa bangsa dan negara ini ke depan lebih baik lagi. (kim)