kotatuban.com – Pasar tradisional Desa Merkawang, Kecamatan Tambakboyo terbakar, Senin (04/09). Dalam insiden tersebut dua toko ludes dilalap si jago merah.
Diketahui, kobaran api disiang bolong tersebut membakar dua toko, yakni toko makanan ringan dan rokok milik Samonah (50), warga Desa Karang Asem, Kecamatan Jenu. Serta toko klontong milik Suki (60), warga Desa Tambakboyo.
”Akibat kebakaran tersebut, kedua korban mengalami kerugian materi sekitar Rp 90 juta,” terang, Kasubbag Humas Polres Tuban, AKP Elis Suedayti.
Menurutnya, dari hasil olah tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan petugas kepolisian, kebakaran tersebut pertama kali diketahui oleh Sukono warga desa setempat. Saat itu, toko milik Samonah dalam kondisi sudah tertutup dan mengeluarkan kepulan asap dari dalam toko yang menjual snack dan rokok tersebut.
”Mengetahui terjadi kebakaran saksi minta tolong kepada warga yang kebetulan ada disekitar lokasi,” ungkapnya.
Kemudian warga meminta bantuan warga yang lainnya untuk mendobrak toko yang mengeluarkan asap tersebut. Namun, ketika toko berhasil dibuka secara paksa kobaran api sudah membesar.
”Saat pintu toko Samponah berhasil didobrak api telah membesar dan merambat ke toko milik Suki, namun sebagian barang yang ada didalam toko masih bisa diselamatkan. Sedangkan barang-barang yang berada di didalam toko milik Samonah habis terbakar,” beber AKP Elis Suedayati.
Pemicu kebakaran tersebut, lanjut mantan Kapolsek Kerek itu mengatan, kebakaran diduga berasal dari korek gas di dalam toko milik Samonah yang terkena panas matahari. Sehingga korek api gas itu meledak dan terbakar. Dan kobaran api membakar barang-barang yang ada didalam toko tersebut.
”Diduga kebakaran itu berasal dari korek gas yang meledak, karena pemilik toko Samonah menjual korek api berbahan bakar gas,” terang AKP Elis.
Sementara itu, untuk memadamkan kobaran api itu dikerahkan empat mobil pemadam kebakaran. Kurang lebih sekitar 30 menit kobaran api berhasil dipadamkan oleh petugas dan dibantu oleh warga setempat.
”Api baru bisa dipadamkan dengan dibantu warga setempat dan dikerahkan empat unit Damkar. Satu unit Damkar milik Holcim, satu milik Semen Indoneisa, dan dua Damkar milik Pemkab Tuban,” ujar Kepala BPBD Tuban Joko Ludiono. (duc)