oleh

Pasca Dianiaya Oknum Polisi VA Alami Tekanan Psikologis 

image
VA bersama Nunuk KPR

kotatuban.com – Siswa SMP Negeri 2 Widang, yang berinisial VA (13), yang menjadi korban penganiayaan oknum polisi di dalam sel tahanan Mapolsek Widang, mengalami gangguan psikologis dan trauma.

Bahkan, VA yang dulunya merupakan anak ceria dan supel dalam pergaulan, kini menjadi pribadi yang pendiam. Sejak mengalami tindakan kekerasan, korban sering merasa takut bertemu orang asing yang belum dikenalnya.

”Korban sekrang lebih cenderung pendiam. Ketakutan ketemu orang, terutama jika ada tamu orang asing,” terang Perwakilan Koalisi Perempuan Ronggolawe Ronggolawe (KPR) Tuban, Nunuk Fauziyah, Selasa (22/08).

Sementara itu, perubahan kepribadiian korban juga dibenarkan sang ayah, Kusno (43). Menurut petani desa itu, korban kini selalu ketakutan kalau-kalau akan mendapatkan tindakan kekerasan lagi. 

”Dia bilang selalu takut kalau-kalau akan dipukuli lagi. Dia juga takut ketemu orang yang belum dikenalnya,” ungkap Kusno.

Kusno berharap, kasus kekerasan yang menimpa anaknya tersebut diusut secara tuntas. Sementara pelaku kekerasan harus dihukum dengan adil dan sesuai aturan. Diharapkan pula keamanan sang anak mendapat perlindungan, secara mental maupun fisik.

”Pelakunya harus dihukum dengan adil dan sesuai aturan yang ada,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa SMPN 2 Widang berinisial VA (13), asal Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, telah disekap dan dianiaya oknum polisi di dalam sel tahanan Mapolsek Widang. Bocah ingusan itu dipaksa mengakui perbuatan kriminal yang tidak pernah dilakukannya sama sekali. (duc)