kotatuban.com-Sejumlah warga mengeluhkan aliran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tuban tidak mengalir sejak pagi hingga siang, Senin (19/10). Seperti yang terjadi di Kelurahan Karang dan kawasan Jl Pramuka Tuban.
“Dari tadi udah mati sekitar jam 11 sampai sekarang,” ujar Eko, seorang pekerja pipa yang yang mengerjakan saluran air di salah satu rumah di Jl Pramuka, Senin (19/10).
Warga tidak tahu penyebab aliran PDAM mati, sebab tidak ada pemberitahuan sebelumnya. “Gak tahu matinya kenapa,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala PDAM Tuban, Slamet Riyadi, membenarkan beberapa wilayah memang mengalami gangguan saluran air. Hal itu disebabkan adanya aktifitas perbaikan saluran transmisi yang berada di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak.
“Kami ada perbaikan saluran transmisi tidak jauh dari Koramil Merakurak, dan ini akan berdampak matinya saluran di beberapa titik,” kata Slamet.
Dia menjelaskan, saluran air yang dipastikan mati akibat perbaikan saluran transmisi di Merakurak adalah kawasan Perumahan Karang Indah dan Bukit Karang, Kelurahan Karang, dan sebagian kecil kawasan jalan Pramukan Tuban. Namun pihaknya memastikan jika gangguan saluran air tersebut tidak akan lama karena petugas tengah melakukan perbaikan di lokasi.
“Paling lambat 6 jam, tidak akan sampai hitungan hari,” tegas Slamet.
Sementara itu, terkait pasokan selama musim kemarau, pihaknya menjamin tidak akan ada pengurangan kepada pelanggan. Sampai hari ini pasokan air kepada pelanggan sedikitnya 31.000 sambungan masih lancar dan mengalir.
“Kita pastikan semua mengalir, musim kemarau juga tidak berpengaruh pasokan air ke pelanggan,” terang Slamet.
Disinggung soal aliran air yang kerap mati, Slamet menjelaskan, jika matinya aliran biasanya hanya terjadi pada jam-jam tertentu saat hampir seluruh pelanggan menggunakan air secara bersamaan, seperti pagi dan sore hari, itupun kata dia hanya aliranya yang mengecil tidak sampai mati.
“Kalau pemakaian bersamaan, otomatis air yang ada dibagi sekian jumlah pelanggan makanya aliranya kadang menyusut,” jelas Slamet. (kim)