kotatuban.com– Puluhan pemuda menjadi montir dadakan di halaman belakang Mapolres Tuban. Mereka disuruh membetulkan kendaraan dan memasang kelengkapan kendaraan mereka sesuai standart aslinya, Senin (28/4). Sebelumnya, motor para pemuda ini diamankan petugas lalulintas karena kedapatan berada di area balap liar di jalan tembus Terminal Baru Tuban, Kelurahan Mondokan, Kecamatan Kota, sekitar pukul 03.00 pada Minggu dini hari.
Akp Yuli Purnomo, Kepala Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Tuban mengatakan, penertiban terhadap kendaraan milik para pemuda tersebut untuuk meminimalisir aktifitas balapan liar yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Selain itu, juga untuk meningkatkan keamanan menjelang bulan suci Ramadhan yang kurang satu bulan.
“Ini juga persiapan pengamanan menjelang bulan suci Ramadhan. Seluruh kendaraan langsung kami bawa ke Polres. Ini untuk memberikan efek jera bagi para pelaku balap liar, termasuk penontonnya juga kami amankan,” kata AKP Yuli Purnomo.
Dalam penertiban tersebut, kata AKP Yuli, petugas mengamankan sedikitnya 152 kendaraan bermotor bargabai jenis, baik yang masih standart maupun yang telah dimodofikasi oleh pemiliknya.
“Seluruhnya harus dilengkapi jika mau diambil. Selain surat-suratnya, kendaraan yang protolan juga harus dilengkapi oleh pemiliknya sesuai standart pabrik. Jika tiidak, maka kendaraan itu akan kami tahan,” tegas AKP Yuli.
AKP Yuli menambahkan, setelah kendaraan dilengkapi sesuai bentuk aslinya, pemilik kendaraan juga harus membuat surat pernyataan bermaterai. Surat tersebut akan digunakan sebagai acuan, jika dalam penertiban balap liar ditemukan orang yang sama, maka sangsi yang akan diberikan juga akan lebih berat dari sangsi saat ini.
“Wajib juga membuat surat pernyataan. Itu akan menjadi acuan kami jika ditemukan lagi aktifitas balap liar dan orangnya sama, maka akan kami berikan sangsi lebih berat dari sekarang ini,’ kata AKP Yuli.
AKP Yuli berharap, tidak ada lagi aktifitas balapan liar di jalanan. Sebab, selain membuat resah masyarakat, balapan liar akan membahayakan keselamatan joki. Hal tersebut karena dalam balapan liar, standarisasi kendaraan maupun alat keselamatan jokinya sering asal-asalan.
“Kami berharap balapan liar ini dapat mereda, kami tidak akan membiarkan ini berkembang seperti di kota besar, sehingga nantinya tidak muncul geng motor,” imbuh AKP Yuli. (kim)