oleh

Pelaku Mutilasi Masih Menjalani Tes Kejiwaan

kotatuban.com – Wusito (33) warga Dusun Tawing, Desa Tanggulangin, Kecamatan Montong, tersangka pembunuhan sadis terhadap bocah yang masih duduk di kelas 1 SD Muhammad Arifin beberapa waktu yang lalu hingga saat ini masih menjalani tes kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.
”Pelaku telah kita bawa di Surabaya untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan, apakah tersangka itu ada gangguan jiwa atau tidak. Setelah itu,” kata Kapolres Tuban, AKBP Sutrisno HR, Rabu (25/10).
Tersangka yang merupakan tetangga korban dengan sadis membunuh korban dengan menggunakan alat cangkul dan kayu. Diduga pelaku mengalami gangguan jiwa sehingga nekat membunuh korban yang masih anak-anak dengan cara dimutilasi.
Motif pelaku memutilasi korban sejauh ini juga belum di ketahui oleh anggota karena pelaku masih sulit di mintai keterangan lantaran diduga mengalami gangguan jiwa. Sehingga penyidik memastikan gangguan kejiwaan pelaku dengan membawa ke rumah sakit jiwa.
”Secara pribadi ciri-ciri gilanya pelaku sudah masuk, tetapi kita ingin memastikan dengan dilakukan tes kejiwaan,” terangnya.
Lebih lanjut, Kapolres mengatakan nanti yang memutus pelaku bersalah atau tidak adalah Pengadilan. Sehingga, anggota memastikan kejiwaan pelaku dengan tes kejiwaan di rumah sakit jiwa Menur Surabaya buat dasar Pengadilan memutuskan perkara itu.
”Semua nanti yang memutus bersalah atau tidak adalah pengadilan,” ujarnya.
Sebelum ditemukan tewas, bocah itu dikabarkan hilang sejak Senin (16/10) lalu. Saat itu, korban berangkat sekolah dengan diatar oleh Waniti (45), ibunya.
Sore harinya, kedua orang tua merasa terkejut karena anaknya tidak pulang kerumah. Berbagai upaya telah dilakukan oleh orang tua korban untuk mencari anaknya, setelah empat hari akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.
Kasus tersebut terungkap setelah warga sekitar mencium bau busuk didalam rumah pelaku. Selanjutnya, warga mencari sumber bau tersebut yang berada didalam rumah pelaku.
Setelah itu, warga melihat jasad korban yang masih mengenakan seragam sekolah berada di bawah tempat tidur rumah pelaku. Korban ditemukan dalam kondisi lengan kanan terpotong dan luka serius dibagian kepala dengan bercak darah sudah mengering. (duc)