kotatuban.com – Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban masa bakti 2014-2019 yang berlangsung di gedung DPRD Tuban Jalan Letda Soecipto, Minggu (24/08) disambut oleh aksi sejumlah mahasiswa dan lembaga suwadaya masyarakat (LSM).
Aksi demonstrasi didepan gedung dewan tersebut dilakukan oleh Kualisi Perempuan Ronggolawe (KPR). Selain itu, aksi tersebut juga dilakukan oleh belasan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Tuban (FMT).
Para demonstran tersebut menuntut agar wakil rayat yang baru dilantik untuk bekerja secara maksimal. Jangan sampai wakil rakyat yang terpilih tersebut kinerjanya sama dengan anggota dewan yang dahulu. Pasalnya, anggota dewan yang dahulu kinerjanya lelet dan buruk.
”Kinerja anggota dewan yang dulu lelet dan mandul, untuk anggota yang baru ini kami harap lebih tanggap dengan kepentingan rakyat,” ujar, koordinator aksi dari KPR, Imanul, dalam orasinya.
Sementara itu, aktivis dari KPR menuntut agar untuk segera mewujudkan, Peraturan Daerah (Perda) perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan, meningkatkan anggaran yang responsif gender. Selain itu, meningkatkan sosialisasi yang menyeluruh dan monitoring terhadap kinerja lembaga wakil rakyat. ”Anggota DPRD yang baru harus lebih baik,” tandasnya.
Sedangkan, para aktivis dari FMT menuntut agar anggota dewan yang baru dilantik harus menelurkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Para mahasiswa tersebut juga menuntut agar DPRD Tuban kedepan harus lebih transparan terhadap kebijakan yang akan ditetapkan.
”Kami juga menolak investasi yang berwatak imperialistic atau menghisap, mengeksploitasi, dan menindas rakyat,” teriak salah satu aktivis dari FMT dalam orasinya. (duc)
